Sukses

KTT Uni Eropa Fokus Bahas Pandemi COVID-19 Hingga Isu Perubahan Iklim Global

KTT Uni Eropa memfokuskan para pemimpinnya membahas penanganan pandemi COVID-19 hingga isu perubahan iklim.

Jakarta - Para pemimpin Uni Eropa fokus membahas pandemi virus corona dan masalah perubahan iklim pada hari kedua pertemuan mereka. 

Dua tema tersebut telah disepakati setelah pada Senin (24/05), mereka menjatuhkan sanksi baru terhadap Belarus atas insiden pendaratan paksa pesawat sipil Ryanair untuk menangkap seorang jurnalis.

Mengutip DW Indonesia, Rabu (26/5/2021), para pemimpin sepakat untuk menyumbangkan setidaknya 100 juta dosis vaksin COVID-19 ke negara-negara miskin pada akhir tahun 2021.

Mereka juga menyerukan "agar meningkatkan upaya untuk memastikan akses global yang adil terhadap vaksin COVID-19". Mereka juga menegaskan kembali dukungan untuk program COVAX, yang bertujuan memfasilitasi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah untuk mendapatkan vaksin COVID-19.

Selain itu, mereka juga menyambut baik penggunaan sertifikat digital COVID-19 yang akan diluncurkan pada 1 Juli 2021. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen meyakini UE berada di jalur yang tepat untuk mencapai targetnya dengan memvaksinasi 70% orang dewasa pada akhir Juli mendatang.

UE berharap izin itu akan menghidupkan kembali sektor pariwisata yang menderita akibat pandemi virus corona. "Secara progresif, kita harus kembali ke kemampuan untuk bergerak bebas di seluruh Uni Eropa," kata Presiden Dewan Eropa Charles Michel.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perangi Perubahan Iklim

Dalam pertemuan tersebut, para pemimpin juga membahas upaya Uni Eropa untuk memerangi perubahan iklim dengan target mengurangi emisi 55% pada tahun 2030.

Setelah pertemuan, 27 pemimpin negara mendesak Komisi Eropa untuk mengungkap pedoman barunya mengenai target UE untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Komisi Eropa akan mempublikasikan proposal kebijakannya pada Juli 2021. Langkah-langkah tersebut akan mencakup standar karbon dioksida yang lebih ketat untuk mobil, target energi terbarukan yang lebih ambisius, pajak bahan bakar, dan reformasi pasar karbon UE.

Tindakan tersebut perlu disetujui oleh negara anggota UE dan Parlemen Eropa sebelum diadopsi secara resmi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.