Liputan6.com, Coventry - William Shakespeare (81) yang menjadi pria pertama di dunia yang ikut program vaksinasi COVID-19Â dikabarkan meninggal pada Kamis 20 Mei 2021. Ia meninggal setelah berjuang melawan stroke.
Dilaporkan BBC, Shakespeare merupakan pasien dari University Hospitals Conventry. Ia mendapat vaksin COVID-19 di Inggris pada Desember 2020.
Advertisement
Baca Juga
Ia menjadi terkenal bukan saja karena menjadi pria pertama yang mendapatkan vaksin di dunia, melainkan karena namanya mirip sastrawan mashyur Inggris, William Shakespeare. Meski demikian, ia bukan keturunan sang sastrawan.
Dulunya, William Shakespeare bekerja di Rolls-Royce. Ia juga sempat aktif sebagai tokoh masyarakat sebagai dewan paroki sipil (parish councillor).
Istrinya, Joy, berkata mendiang suaminya merasa bersyukur karena menjadi salah satu orang pertama di dunia yang mendapatkan vaksin COVID-19.
"Hal itu sangat membuatnya bangga. Ia senang melihat liputan media, dan perbedaan positif yang ia buat kepada hidup banyak orang," ujar Joy yang mendampingi Shakespeare selama 53 tahun.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Dukung Vaksinasi
William Shakespeare juga senang mengajak orang lain untuk ikut program vaksinasi COVID-19.
"Ia sering berbicara ke orang-orang mengenai hal itu, dan selalu mendorong semua orang untuk divaksin," ujar Joy.
Shakespeare mendapatkan vaksin Pfizer.
Semasa hidupnya, pria yang akrab disapa Bill ini juga dikenal sebagai fotografer dan pecinta musik, terutama jazz. Ia sering datang ke gig untuk memfoto para musisi.
Ia wafat meninggalkan istrinya, dua orang anak, serta cucu-cucu.
Advertisement