Liputan6.com, Singapura - Staf di Gereja Santo Teresa, Singapura terkejut pada Senin pagi (24 Mei) ketika mereka menemukan banyak ikan mati yang tersebar di sekitar kompleks.
Mereka segera menemukan bahwa ini adalah ulah keluarga berang-berang, demikian seperti dikutip dari Asia One, Sabtu (29/5/2021).
Baca Juga
Dalam klip video Shin Min Daily News yang diposting di Facebook, sisa-sisa puluhan ikan koi mati --beberapa dengan kepala atau ekor mereka digigit-- terlihat tergeletak di tanah dekat salah satu dari dua kolam.
Advertisement
Beberapa berang-berang terlihat berenang di kolam, sementara beberapa melarikan diri dari orang yang merekam mereka.
Para berang-berang akhirnya berlari menuju gerbang gereja untuk melarikan diri.
Â
Koi yang Dirawat Khusus Selama 15 Tahun
Seorang saksi mengatakan kepada harian lokal berbahasan China bahwa beberapa koi telah dibesarkan dengan hati-hati oleh staf gereja dan tukang kebun selama 15 tahun.
Dia menambahkan bahwa berang-berang menyelinap ke gereja selama empat hari berturut-turut, dan memakan ikan dari kolam yang lebih kecil. Ketika tidak ada lagi koi di sana, berang-berang pindah ke kolam yang lebih besar.
Pensiunan itu, 71, memperkirakan bahwa hampir 100 ikan terbunuh atau dimakan oleh berang-berang sejauh ini.
"Karena kolam-kolam itu berada di luar ruangan, berang-berang bisa saja menyelinap di malam hari," katanya, seraya menambahkan bahwa upaya staf gereja untuk mencegah insiden itu terjadi lagi.
Sementara beberapa koi selamat dari serangan itu, pria tua itu mengatakan dia khawatir bahwa mereka akan dimakan berikutnya.
Advertisement