Sukses

Sinovac Gagal Dapat Izin WHO di Mei 2021

Sinovac gagal lagi mendapat izin WHO. Sebelumnya, vaksin ini sempat diperkirakan dapat izin April 2021.

Liputan6.com, Jenewa - Vaksin COVID-19 buatan Sinovac kembali gagal mendapatkan izin WHO. Berdasarkan update terbaru WHO, Sabtu (29/5/2021), Sinovac diperkirakan baru mendapat izin pada Juni 2021. 

Ini adalah kesekian kalinya proses sertifikasi Sinovac mengalami penundaan. Sebelumnya, vaksin ini diperkirakan dapat izin WHO pada April, kemudian mundur jadi awal Mei.

Setelah dinantikan selama awal Mei, mendadak jadwalnya berubah pada akhir Mei, dan kini mundur jadi awal Juni. 

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, juga memprediksi Sinovac bakal mendapat izin WHO pada akhir Mei 2021. 

Meski belum mendapatkan izin darurat WHO, vaksin Sinovac telah didistribusi ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Mayoritas vaksin COVID-19 yang digunakan Indonesia adalah Sinovac.

Selain itu, Kerajaan Arab Saudi juga belum mengizinkan Sinovac sebagai salah satu vaksin untuk haji. 

2 dari 2 halaman

8 Juta Dosis Vaksin Sinovac Akan Masuk Indonesia pada 31 Mei 2021

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir memastikan bahwa Indonesia akan kembali menerika pengiriman vaksin Covid-19 dari China. Pada Selasa ini Indonesia telah mendapat pasokan 8 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac dalam bentuk bulk

"Tanggal 31 Mei, akhir bulan ini, kita akan dapat tambahan sekitar 8 juta dosis lagi," tutur Honesti dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/5/2021). 

Untuk diketahui, Indonesia kedatangan 8 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku pada Selasa 25 Mei 2021. Vaksin tahap ke-13 tersebut tiba pukul 8.00 WIB di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Hari ini kedatangan 8juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bulk," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dia mengatakan pemerintah selalu menjaga stok ketersediaan vaksin agar pelaksanaan vaksinasi sesuai target. Dia pun membeberkan hingga saat ini Indonesia telah menerima vaksin Sinovac yaitu 3 juta dosis, AstraZeneca yaitu 6,4 juta dosis, lalu Sinopharm yaitu 1 juta dosis.

"Maka dengan kedatangan tahap ke-13 kali ini yaitu vaksin Sinovac sebanyak 8 juta dosis maka secara total yaitu jumlah vaksin secara total 83,9 juta dosis," bebernya.