Liputan6.com, Ankara - Pemerintah Turki memborong total 120 juta dosis vaksin Pfizer. Jumlah tersebut melebihi pesanan vaksin Sinovac.
"Kita memiliki kesepakatan untuk 100 juta dosis Sinovac, 120 juta dosis BioNTech, dan 50 juta dosis Sputnik. Lebih dari tiga kali jumlah populasi kita sejumlah 270 juta dosis," ungkap Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca pada 22 Mei 2021 lalu.
Advertisement
Baca Juga
Vaksin Pfizer adalah salah satu vaksin yang sudah lolos untuk izin haji dan umrah di Arab Saudi. Raja Salman turut memakai vaksin tersebut.
Vaksin Sinovac dan Sputnik belum mendapatkan izin dari Arab Saudi. WHO juga belum memberikan izin.
Menurut laporan Hurriyet, pemerintah Turki berusaha agar ada tambahan 30 juta orang yang disuntik vaksin Pfizer.
Pembelian Pfizer ini adalah yang gelombang kedua. Akhir tahun lalu, Turki sudah pesan 30 juta dosis vaksin.
Dalam pernyataan resminya, Pfizer berjanji seluruh 120 juta dosis vaksin COVID-19 ini akan dikirim ke Turki pada 2021.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Menko Airlangga: Total Vaksin COVID-19 yang Sudah Masuk Indonesia Capai 83,9 Juta Dosis
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah tengah fokus terhadap program vaksinasi sebagai game changer pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah sendiri menargetkan sebayak 181,5 juta penduduk mendapat vaksin Covid-19 untuk mencapai herd immunity 70 persen.
“Pemerintah fokus terhadap program vaksinasi sebagai game changer pemulihan ekonomi nasional. ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2021 dengan tema “Kawal Efektivitas Belanja, Pulihkan Ekonomi”, Bogor, Kamis (27/5).
Airlangga mengatakan, dengan datangnya tambahan 8 juta dosis vaksin bulk dari Sinovac pada 25 Mei 2021, total vaksin yang sudah masuk ke Indonesia berjumlah 83,9 juta dosis.
Sebagai upaya mendorong percepatan vaksinasi, selain dari program vaksinasi yang dilakukan Pemerintah, juga dibuka kesempatan bagi dunia usaha untuk berpartisipasi dalam Program Vaksin Gotong Royong yang ditujukan kepada semua karyawannya. Dengan upaya tersebut, hingga 26 Mei 2021 telah disuntikkan 25,81 juta dosis vaksin Covid-19.
"Capaian yang baik ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang terbanyak menyuntikan vaksin yang dilakukan oleh negara bukan produsen vaksin," jelasnya.
Menko Airlangga menambahkan, dibandingkan dengan kondisi global, persentase kasus aktif Indonesia sampai dengan 26 Mei 2021 tercatat lebih rendah yaitu 5,4 persen (global: 8,8 persen).
Sementara itu, kondisi kesembuhan juga menunjukan angka yang baik, yaitu 91,9 persen (global: 89,1 persen), meskipun kita masih perlu memperbaiki untuk tingkat kematian yang masih lebih tinggi dari rata-rata global.
Sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro diberlakukan, jumlah kasus aktif mengalami penurunan sangat signifikan. Saat ini, kasus aktif telah turun hingga 45,5 persen dari puncak kasus aktif di tanggal 5 Februari 2021.
Advertisement