Sukses

COVID-19 Merebak Lagi di Melbourne, Australia Akan Wajibkan Staf Panti Wreda Divaksin

COVID-19 kembali merebak di Melbourne, hal itu membuat pemerintah Australia mempertimbangkan lagi untuk menerapkan wajib vaksin bagi staf panti wreda.

Liputan6.com, Canberra - COVID-19 kembali merebak di Victoria yang beribukota Melbourne. Pemerintah Australia pun tengah mempertimbangkan lagi untuk mewajibkan vaksinasi Virus Corona bagi staf di fasilitas-fasilitas perawatan lanjut usia.

Mengutip Xinhua, Rabu (2/6/2021), Australian Health Protection Principal Committee (AHPPC) pada Januari lalu memutuskan bahwa vaksin COVID-19 tidak akan diwajibkan bagi para staf panti wreda. Namun karena Victoria, negara bagian terpadat kedua di negara itu, terpaksa kembali menerapkan karantina wilayah (lockdown) menyusul klaster kasus COVID-19 di ibu kota negara bagian, Melbourne, Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengumumkan dirinya telah meminta panel untuk mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.

"Jadi, dalam hal kewajiban (vaksin), yang kami lakukan adalah merujuk kembali masalah ini kepada panel ahli medis yang terdiri dari para kepala kesehatan negara bagian dan pejabat Persemakmuran," kata Hunt kepada awak media di Canberra pada Senin 31 Mei sore waktu setempat.

"Sebelumnya ini telah dibahas, tetapi untuk alasan medis, dan kelompok itu tidak menyarankannya."

Kasus COVID-19 Merebak dari Panti Wreda

Hal ini dilakukan setelah wabah COVID-19 merebak di panti wreda Arcare di Maidstone, kawasan pinggiran di Melbourne barat laut. Wakil Kepala Petugas Medis Michael Kidd mengatakan saran baru itu akan disampaikan kepada kabinet nasional, yang terdiri dari perdana menteri serta para pemimpin negara bagian dan teritori. "Jadi, itulah pekerjaan yang sedang dilakukan saat ini," katanya.

"Kami berharap ini juga akan dipertimbangkan oleh kabinet nasional nanti pada pekan ini."

2 dari 2 halaman

30.106 Kasus COVID-19 di Australia

Hingga Senin sore, Australia melaporkan 30.106 kasus terkonfirmasi COVID-19.

Dalam 24 jam terakhir, dilaporkan empat kasus penularan lokal dan dua kasus impor, dengan dua kasus tambahan yang sedang diselidiki, menurut data Departemen Kesehatan yang diperbarui pada Senin malam.

Secara nasional, terdapat sekitar 110 kasus aktif dan jumlah kasus penularan lokal dalam tujuh hari terakhir adalah 35.