Liputan6.com, Jakarta - Dalam pertemuannya dengan HRVP Uni Eropa Josep Borell, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membahas tentang komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi.
"Pembangunan hijau dan berkelanjutan merupakan prioritas Indonesia," kata Menlu Retno, dalam press conference virtual yang juga dihadiri oleh HRVP Uni Eropa, Josep Borrell, pada Rabu (2/6/2021).
Dalam kesempatan itu, Menlu Retno juga menyampaikan bahwa Indonesia memberikan dukungan penuh bagi suksesnya pelaksanaan COP 26 di Glasgow dan berharap agar pembicaraan juga memberikan ruang bagi pembangunan berkelanjutan di negara berkembang.
Advertisement
"Kita terbuka bagi investasi dan transfer teknologi, termasuk transisi energi," tutur Menlu Retno.
Disampaikan juga oleh Menlu Retno bahwa Indonesia, untuk ke depannya mengharapkan "dukungan Uni Eropa untuk pembentukan Innovative Financing For Green Infrastructure di Indonesia, pengembangan biofuel dan electric mobility, dan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur berbasis lingkungan, serta pengembangan pengolahan biji nikel baterai lithium."
Kerja Sama ASEAN-UE Hingga Isu Kelapa Sawit Indonesia
Selain itu, Menlu Retno juga menyatakan bahwa ia "mendorong kerja sama Indonesia-UE dan ASEAN-UE untuk membangun ketahanan kesehatan di kawasan, antara lain melalui penguatan sistem kesehatan;penguatan kapasitas kesehatan, dan penguatan mekanisme kesiapsiagaan dalammenghadapi pandemi di masa mendatang."
Adapun pembahasan tentang dorongan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.
"Saya sampaikan, kerja sama ekonomi dan perdagangan yang adil, tidak diskriminatif dan terbuka akan membantu percepatan pemulihan ekonomi," ujar Menlu Retno.
Menlu Retno pun mendiskusikan kembali isu kelapa sawit Indonesia dengan HRVP Josep Borell.
"Permintaan Indonesia sederhana, agar kelapa sawit Indonesia diperlakukan secara fair. Saya sampaikan keseriusan Pemerintah menghasilkan kelapa sawit secara berkelanjutan dan terus memperkuat ISPO," imbuhnya.
Advertisement