Liputan6.com, Melbourne - Hal yang diinginkan anak muda di Australia saat ini bukanlah sepatu kets Yeezy terbaru atau iPhone, melainkan vaksin COVID-19.
Bagi sebagian besar milenial, vaksin belum bisa mereka gunakan. Empat bulan sudah program vaksinasi Australia, kebanyakan orang berusia di bawah 40 tahun masih belum memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan.
Australia telah menjalankan peluncuran secara bertahap berdasarkan usia dan kerentanan, demikian dikutip dari laman BBC, Kamis (3/6/2021).
Advertisement
Proses ini juga terhambat oleh masalah pasokan, kegagalan pengiriman, dan kekhawatiran atas vaksin AstraZeneca.
Awal pekan ini di Sydney, ada antrean panjang di luar pusat vaksinasi yang terdiri dari banyak milenial, berusia antara 25 dan 40 tahun. Beberapa memenuhi syarat untuk suntikan vaksin.
Julia Bald, seorang penulis musik berusia 28 tahun, berjalan keluar dari pusat vaksinasi dengan perasaan gembira.
"Saya pikir semua orang putus asa untuk mendapatkannya sekarang," katanya kepada BBC, merujuk pada teman-temannya.
Bagi banyak milenial, vaksin mewakili perlindungan bagi orangtua mereka, kemampuan untuk melanjutkan perjalanan dan langkah menuju masa normal.
Antusiasme dari banyak anak muda Australia sangat kontras dengan generasi orangtua mereka. Di mana keraguan terhadap suntikan telah menjadi masalah besar, kata para ahli.
Â
Ragu Akan Vaksin COVID-19
Sejak Mei 2021, siapa pun yang berusia di atas 50 tahun dapat divaksinasi dengan suntikan AstraZeneca. Namun beberapa orang enggan.
Pasalnya, mereka mengikuti laporan tentang risiko pembekuan darah yang sangat langka yang terkait dengan vaksin produksi perusahaan itu.
Keragu-raguan telah membuat beberapa orang tua di Australia membatalkan janji vaksinasi atau menolak untuk mendapatkan suntikan.
Pemerintah juga merekomendasikan siapa pun yang berusia di bawah 50 tahun untuk mendapatkan alternatif suntikan AstraZeneca.
Saat ini, hanya tersisa Pfizer -- vaksin yang tidak dimiliki Australia dalam jumlah besar.
Karena infeksi sangat rendah di Australia, para pejabat memutuskan bahwa orang yang lebih muda dapat menunggu sampai pasokan Pfizer, atau vaksin mRNA lain, tersedia.
Advertisement