Liputan6.com, Singapura - Seorang remaja Singapura telah mengaku melecehkan pesepakbola liga Utama Iggris Neal Maupay dengan mengancam akan membunuh penyerang Brighton & Hove Albion tersebut beserta keluarganya dalam pesan daring yang ia kirim tahun lalu.
Diktuip dari Channel News Asia, Kamis (3/5/2021), Derek Ng De Ren (19) sedang berada di Singapura saat ia mengirim ancaman ke Maupay melalui Instagram.
Baca Juga
Menurut pengadilan, Derek adalah seorang mahasiswa yang sedang menonton pertandingan antara Arsenal dan Brighton di televisi sekitar jam sepuluh malam pada 20 Juni tahun lalu.
Advertisement
Ia mengirim pesan-pesan tersebut setelah kesal karena kiper Arsenal, Bernd Leno, mengalami cedera lutut serius menyusul tekel yang dilakukan oleh Maupay. Dalam pertandingan tersebut, Arsenal kemudian kalah 2-1.
Akan Ditahan selama 7 Hari
Derek mengaku bersalah atas dua tuduhan di bawah Undah-Undang Perlindungan dari Pelecehan, sementara dua tuduhan lainnya akan dipertimbangkan selama hukuman pada 7 Juli.
Salah satu pesan yang dikirim oleh Derek adalah, "Keluargamu akan diserang di kemudian hari, lihat saja."
Ia juga mengatakan, "Anda pikir dengan melaporkan akun saya, Anda aman? Saya akan membunuh Anda dan keluarga Anda."
Selama persidangan pada hari Rabu 2 Juni 2021, Hakim Distrik May Mesenas, meminta laporan untuk menilai apakah Derek cocok untuk masa percobaan atau pelatihan reformatif.
Namun, dalam mencari laporan untuk masa percobaan dan pelatihan reformasi, Wakil Jaksa Penuntut Umum Jeremy Bin mengatakan bahwa kasus tersebut adalah "bagian dari tren nyata dan meningkat dari perliaku menyinggung, memanfaatkan teknologi untuk menyebabkan kerusakan psikologis yang luas bagi korban yang tidak menaruh curiga tanpa takut akan akibatnya."
Pada akhirnya, Derek ditahan selama tujuh hari dan akan mendapatkan pelatihan reformatif.
Ketua Eksekutif Liga Inggris Richard Masters mengatakan hasil tersebut engakui beratnya pelanggaran yang dilakukan oleh Derek.
"Hasil ini mengakui beratnya pelanggaran dan kami berharap ini akan mengirimkan pesan pencegahan yang kuat dengan menunjukkan ada konsekuensi kehidupan nyata yang serius bagi mereka yang terlibat dalam penyalahgunaan online."
Advertisement