Sukses

PM Justin Trudeau Kecam Insiden Tabrak Lari di Kanada

PM Kanada, Justin Trudeau mengecam insiden tabrak lari oleh sebuah truk di London Ontario.

Liputan6.com, Ottawa - Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengecam insiden tabrak lari oleh sebuah truk di London Ontario. Empat anggota keluarga Muslim menjadi korban dalam insiden tersebut.

"Saya turut resah dengan berita yang datang dari London, Ontario. Untuk orang-orang terkasih dari mereka yang diserang oleh tindakan kebencian kemarin, kami di sini untuk kalian. Kami juga di sini untuk anak-anak yang masih dirawat di rumah sakit - hati kami tertuju kepada Anda, dan Anda akan berada dalam pikiran kami saat Anda pulih," tulis Trudeau dalam laman Twitter resminya, pada Selasa (8/6/2021). 

"Kepada komunitas Muslim di London dan Muslim di seluruh negeri, ketahuilah bahwa kami mendukung kalian. Islamofobia tidak memiliki tempat di komunitas kita. Kebencian ini berbahaya dan tercela - dan harus dihentikan," pungkasnya.

Trudeau pun telah melakukan komunikasi dengan Gubernur London, terkait insiden tersebut. 

"Saya sudah berbicara di telepon sore ini dengan @LdnOntMayor dan @NTahir2015 tentang serangan kebencian dan kejam yang terjadi di London, Ontario kemarin. Saya memberi tahu mereka bahwa kita akan terus melakukan setiap upaya untuk memerangi Islamofobia - dan kita akan terus mendampingi mereka yang berduka," jelas Trudeau di Twitter.

2 dari 3 halaman

Serangan Truk di London Kanada Disebut Sebagai Pembunuhan Berencana

Dikutip dari Channel News Asia, Selasa (8/6/2021) seorang pria yang mengendarai truk menabrak dan membunuh empat anggota keluarga Muslim di selatan Provinsi Ontario Kanada, dalam apa yang dikatakan polisi pada Senin 7 Juni 2021 sebagai serangan yang "direncanakan".

Seorang tersangka berusia 20 tahun yang mengenakan rompi "seperti pelindung tubuh" melarikan diri dari tempat kejadian setelah serangan pada Minggu malam, dan ditangkap di sebuah mal 7 km dari persimpangan di London, Ontario di mana insiden itu terjadi, kata Inspektur Detektif Paul Waight.

"Ada bukti bahwa ini adalah tindakan yang direncanakan, direncanakan, dimotivasi oleh kebencian. Diyakini bahwa para korban ini menjadi sasaran karena mereka Muslim," katanya dalam konferensi pers.

Nama-nama para korban tidak dirilis, tetapi mereka termasuk seorang wanita berusia 74 tahun, seorang pria berusia 46 tahun, seorang wanita berusia 44 tahun dan seorang gadis berusia 15 tahun. Mereka merupakan tiga generasi dari keluarga yang sama, menurut walikota London Ed Holder.

Seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun juga dirawat di rumah sakit setelah serangan itu dan kini sedang dalam pemulihan.

"Biar saya perjelas, ini adalah tindakan pembunuhan massal yang dilakukan terhadap Muslim, terhadap warga London, yang berakar pada kebencian yang tak terkatakan," kata Holder.

3 dari 3 halaman

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19