Liputan6.com, New York - Mereka yang tinggal di belahan Bumi bagian utara akan dapat melihat 'cincin api' di langit saat gerhana matahari cincin bergerak melintasi planet kita pada Kamis, 10 Juni 2021.
Dikutip dari Space, Rabu (9/6/2021), gerhana matahari sendiri terjadi ketika bulan bergerak langsung antara matahari dan Bumi, membuat bayangan di planet kita dan menghalangi setidaknya sebagian cahaya matahari.
Pada Kamis ini, saat matahari terbit, gerhana matahari cincin dapat terlihat saat bulan terlalu jauh dari planet kita dalam orbit elipsnya untuk sepenuhnya menghalangi matahari seperti yang terjadi saat gerhana matahari total.
Advertisement
Tidak Akan Terlihat Seperti Matahari Biasa
Sebaliknya, bulan akan membuat cincin luar matahari terbuka, menciptakan tampilan 'cincin api' di langit selama satu-satunya gerhana matahari cincin pada 2021.
"Ini tidak akan terlihat seperti matahari biasa Anda," kata Jackie Faherty, astrofisikawan di American Museum of Natural History di New York City, Amerika Serikat (AS).
Cincin api ini akan terlihat dari garis lintang paling utara seperti di Kutub Utara, Greenland, dan Kanada.
Sebagian cincin api juga dapat terlihat dari Amerika Utara, Eropa, dan Asia.
Gerhana sebagian, di mana bulan tampak menggigit matahari, mungkin tidak semenarik gerhana 'cincin api'. Namun, Faherty mengatakan bahwa bahkan gerhana sebagian bisa menjadi hal yang luar biasa untuk disaksikan dan yang akan datang pada hari Kamis akan terlihat seperti 'Death Star' yang ada di film Star Wars.
"Dari sudut pandang kami, itu mencakup banyak hal. Ini cukup menutupinya sehingga Anda berakhir dengan efek ini sehingga akan ada titik hitam dengan sisa matahari bersinar di sekitarnya, yang akhirnya tampak seperti cincin api," jelas Faherty.
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement