Liputan6.com, Jakarta - Istri gembong kartel narkoba ternama asal Meksiko Joaquín "El Chapo" Guzmán telah mengaku bersalah atas berbagai tuduhan termasuk konspirasi untuk mendistribusikan obat-obatan terlarang.
Muncul di pengadilan di Washington, Emma Coronel Aispuro (31) mengaku membantu Guzmán menjalankan kartel narkoba Sinaloa dan membantu melarikan diri dari penjara pada tahun 2015.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip BBC, Jumat (11/6/2021), atas tuduhan tersebut ia bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup dan didenda hingga $10 juta (Rp 142,8 M).
Guzmán (63) saat ini menjalani hukuman seumur hidup di Colorado karena perdagangan narkoba dan pencucian uang.
Pihak berwenang mengatakan kartel Sinaloa adalah pemasok narkoba terbesar ke AS.
Mengaku Bersalah
Dia mengaku bersalah atas tiga tuduhan untuk mendistribusikan obat-obatan terlarang, bersekongkol untuk mencuci uang dan terlibat dalam transaksi keuangan dengan kartel narkoba Sinaloa.
Coronel Aispuro - yang membuat kesepakatan pembelaan - juga mengaku berperan dalam aksi kabur suaminya dari penjara pada tahun 2015.
"Dia sangat senang melupakan ini," kata pengacara Coronel Aispuro, Jeffrey Lichtman, di luar gedung pengadilan.
"Dia tidak menyangka akan ditangkap setelah suaminya menerima hukuman penjara seumur hidup, jadi ini jelas waktu yang menyusahkan. Tapi kita akan melewatinya."
Persidangan Guzmán pada tahun 2019 mengungkapkan hal mengejutkan tentang hidupnya, mulai dari membius dan memperkosa gadis-gadis berusia 13 tahun hingga melakukan pembunuhan berdarah dingin terhadap mantan anggota kartel dan saingannya.
Coronel Aispuro, yang merupakan seorang mantan ratu kecantikan, ditangkap di Bandara Internasional Dulles di Washington DC pada Februari dan didakwa berkonspirasi untuk mendistribusikan 5kg atau lebih kokain, 1kg atau lebih heroin, 500 gram atau lebih metamfetamin, dan 1.000kg atau lebih ganja , serta membantu dan bersekongkol dengan suaminya.
Jaksa menuduhnya membantu Guzmán untuk mengedarkan narkoba antara 2012 dan 2014 dengan menyampaikan pesan, dan kemudian terus menyampaikan pesan saat mengunjunginya di penjara Meksiko setelah penangkapannya pada Februari 2014.
Advertisement