Liputan6.com, London - Inggris akan menyumbangkan 100 juta dosis vaksin COVID-19 ke negara-negara di dunia dalam satu tahun ke depan.Â
Hal itu diumumkan oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Jumat (11/6).Â
"Kerajaan Inggris Raya akan menyumbangkan 100 juta dosis vaksin Virus Corona surplus ke dunia dalam setahun kedepan," tulis Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dalam rilisnya pada Jumat (11/6).
Advertisement
Pengumuman itu datang menjelang KTT G7, yang dimulai di Cornwall pada Sabtu (12/6) waktu setempat.
PM Johnson pekan lalu juga telah meminta sesama pemimpin G7 untuk membantu memvaksinasi seluruh dunia pada akhir tahun depan.
Pada KTT tersebut, para pemimpin dunia diharapkan mengumumkan bahwa mereka akan menyediakan setidaknya 1 miliar dosis vaksin COVID-19 kepada dunia melalui mekanisme pembagian dosis, pembiayaan dan menetapkan rencana untuk memperluas produksi vaksin guna mencapai tujuan itu.
Disebutkan, bahwa Inggris akan mulai menyumbangkan 5 juta dosis vaksin sebelum akhir September 2021, dimulai dalam beberapa pekan mendatang, terutama untuk digunakan di negara-negara termiskin di dunia.
PM Johnson pun berkomitmen untuk menyumbangkan 95 juta dosis lagi dalam setahun kedepan, termasuk 25 juta lagi pada akhir tahun 2021.
80% dari 100 juta dosis tersebut akan diberikan kepada COVAX dan sisanya dibagikan secara bilateral ke negara yang membutuhkan, terang Kedubes Inggris.
"Pembagian 5 juta dosis dalam beberapa pekan mendatang ini akan segera memenuhi permintaan vaksin untuk negara-negara yang paling parah terdampak Virus Corona tanpa menunda penyelesaian program vaksinasi domestik kami," demikian disampaikan Kedubes Inggris dalam rilisnya.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Langkah Besar Inggris
"Sejak awal pandemi ini, Kerajaan Inggris Raya telah memimpin dalam upaya melindungi umat manusia dari penyakit mematikan ini. Lebih dari setahun lalu kami mendanai pengembangan vaksin Oxford-AstraZeneca dengan dasar bahwa itu akan didistribusikan ke dunia secara terjangkau," kata PM Boris Johnson, disampaikan dalam rilis Kedubes Inggris.
Pernyataan PM Johnson melanjutkan, bahwa "Mekanisme yang belum pernah ada sebelumnya ini menempatkan nyawa diatas keuntungan, dan berujung pada lebih dari setengah miliar dosis telah diberikan ke 160 negara sejauh ini".
"Akibat keberhasilan program vaksin Kerajaan Inggris Raya, kami sekarang dapat membagikan sebagian dari surplus dosis kami untuk mereka yang membutuhkannya. Dengan demikian kami akan mengambil langkah besar untuk mengalahkan pandemi ini untuk selamanya," lanjutnya.
"Pada KTT G7 saya berharap rekan-rekan pemimpin dunia akan membuat janji serupa sehingga, bersama-sama, kita dapat memvaksinasi dunia sebelum akhir tahun depan dan bangkit lebih baik dari Virus Corona," tambah PM Johnson.
Advertisement
Upaya Memperluas Pasokan Vaksin Secara Internasional
Dalam pertemuan G7 2021, para pemimpin negara anggota juga akan membahas bagaimana memperluas pasokan vaksin secara internasional, dengan Perdana Menteri Kerajaan Inggris Raya meminta kelompok tersebut untuk mendorong perusahaan farmasi untuk mengadopsi model Oxford-AstraZeneca dalam menyediakan vaksin dengan harga dasar selama masa pandemi.
Disebutkan juga bahwa perusahaan obat-obatan AS, yaitu Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson telah berjanji untuk membagikan 1,3 miliar dosis vaksin secara nirlaba dengan negara-negara berkembang.
Dalam KTT tersebut, para pemimpin juga diharapkan membahas cara-cara tambahan untuk mendukung negara-negara yang mengalami keadaan darurat Virus Corona dan menerapkan mekanisme untuk mencegah pandemi di masa depan.
Hal ini mengikuti komitmen yang dibuat pada pertemuan virtual para pemimpin G7 awal tahun ini.
Biaya sumbangan surplus Kerajaan Inggris Raya ini akan diklasifikasikan sebagai Official Development Assistance ("ODA" atau Bantuan Pembangunan Resmi).
Ini akan menjadi tambahan dari £10 miliar yang sudah dijanjikan dalam bentuk bantuan sebelumnya pada tahun ini, jelas Kedubes Inggris.
Dosis yang diumumkan akan disumbangkan hari ini diambil dari perkiraan kelebihan pasokan domestik. Angka 100 juta telah dihitung berdasarkan total yang dibutuhkan untuk memvaksinasi populasi Kerajaan Inggris Raya, dengan mempertimbangkan kemungkinan terdeteksinya varian kebal vaksin di masa depan dan potensi gangguan pada pasokan kami, demikian keterangan dalam rilis Kedubes Inggris.
Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin COVID-19
Advertisement