Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Inggris bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam bidang perlindungan data pribadi pasien dan keamanan siber.
Acara yang dilakukan secara daring pada 15-16 Juni ini bertujuan untuk memberikan konteks dan panduan strategis secara keseluruhan tentang keamanan siber dan data pribadi termasuk bagaimana membangun kapasitas yang berfokus pada keamanan jangka pendek dan panjang pada bidang telemedicine.
Baca Juga
Data dan keamanan siber sangat penting pada telemedicine agar dapat bekerja, hal ini krusial tidak hanya untuk melindungi data pribadi pasien yang sensitif, tetapi juga memastikan bahwa layanan telemedicine tetap daring dan terlindungi dari serangan siber (seperti ransomware).
Advertisement
Dalam konferensi ini, para pakar Inggris akan berbagi pandangan tentang keamanan siber dan perlindungan data dalam pelayanan kesehatan. Pembicara dari Kementerian Kesehatan, BSSN, dan Kemkominfo juga akan berbagi wawasan.
Isu ini kemudian menjadi krusial di tengah pandemi COVID-19 yang mendorong pertumbuhan besar dalam telemedicine.
Peretasan Meningkat
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins mengatakan, National Cyber Security Centre (NCSC) Inggris telah mengidentifikasi bahwa semakin banyak pelaku kejahatan siber di seluruh dunia yang mengeksploitasi pandemi COVID-19 saat ini untuk tujuan mereka sendiri.
Owen menambahkan, para pelaku kejahatan dan penjahat di dunia maya menargetkan individu, usaha kecil dan menengah, serta organisasi besar dengan penipuan terkait COVID-19 dan penipuan melalui email.
“Efek dari serangan siber ini berpotensi mengancam jiwa karena mengganggu dan memberi tekanan pada organisasi dan individu yang bekerja keras untuk menyelamatkan kehidupan.
Inggris senang dapat bekerja sama dengan Indonesia dalam kolaborasi keamanan siber di sektor kesehatan, dan khususnya di bidang telemedicine – yang merupakan peluang besar bagi Indonesia, dan ini adalah bagian penting dari kolaborasi strategis yang tertuang di kedua MOU bilateral kami dengan Indonesia tentang Keamanan Siber dan Perawatan Kesehatan”, ujar Owen.
Advertisement