Liputan6.com, Pyongyang - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan, ekonomi negaranya membaik tahun ini tetapi menyerukan langkah-langkah untuk mengatasi situasi krisis pangan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 dan topan tahun lalu.
Dikutip dari Channel News Asia, Rabu (16/6/2021), Kim memimpin rapat komite pusat Partai Buruh yang berkuasa pada Selasa, 15 Juni 2021 untuk meninjau kemajuan kebijakan utama dan langkah-langkah kerajinan untuk menyelesaikan masalah ekonomi.
Baca Juga
Komite menetapkan tujuan dan tugas untuk mencapai rencana ekonomi lima tahun baru yang digariskan pada sesi sebelumnya pada Februari 2021 -- termasuk peningkatan produksi makanan dan logam.
Advertisement
Kim mengatakan, ekonomi secara kesuluruhan telah meningkat pada paruh pertama tahun ini, dengan output industri tumbuh 25% dari tahun sebelumnya.
Namun, ada "serangkaian penyimpangan" dalam upaya partai untuk melaksanakan rencana tersebut karena beberapa kendala, jelas Kim Kong-un, menyoroti persiadaan makanan yang terbatas.
"Situasi pangan masyarakat sekarang semakin tegang karena sektor pertanian gagal memenuhi rencana produksi biji-bijian karena kerusakan akibat topan tahun lalu," jelas Kim.
Belum Secara Resmi Mengumumkan Angka COVID-19
Partai berjanji untuk mengarahkan semua upaya pertanian tahun ini dan membahas sejumlah cara untuk mengatasi pandemi COVID-19.
Kim juga menyerukan langkah-langkah untuk meminimalkan dampak bencana alam sebagai pelajaran dari tahun lalu dan kunci untuk mencapai tujuan tahun ini.
Pada bulan Januari, Kim mengatakan rencana ekonomi lima tahun sebelumnya telah gagal di hampir setiap sektor, di tengah kekurangan listrik dan makanan kronis yang diperburuk oleh sanksi, pandemi, dan banjir.
Ia juga mengatakan, pandemi yang belum berakhir ini mengharuskan partai untuk meningkatkan upaya menyediakan makanan, pakaian, dan perumahan bagi rakyat.
Korea Utara sendiri belum secara resmi mengkonfirmasi kasus COVID-19 -- sesuatu yang dipertanyakan oleh pejabat dari tetangganya di Seoul.
Walau begitu, negara tertutup tersebut telah memberlakukan tindakan anti-virus yang ketat termasuk penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan domestik.
COVAX -- sebuah inisiatif global untuk berbagi vaksin COVID-19 ke negara- negara miskin -- telah mengatakan akan memberikan hampir dua juta dosis ke Korea Utara tetapi pengirimanya telah tertunda di tengah konsultasi yang berlarut-larut.
Â
Reprter: Paquita Gadin
Advertisement