Liputan6.com, Jakarta - Banjir bandang yang dipicu oleh hujan lebat melanda sebuah kamp gunung terpencil di Bhutan pada Rabu 16Â Juni 2021.
10 orang tewas dan lima orang mengalami luka-luka akibat banjir, sementara banjir di Nepal menyebabkan tujuh orang hilang, menurut pihak berwenang setempat.
Baca Juga
Penduduk desa Bhutan, yang telah mengumpulkan cordyceps, jamur yang digunakan dalam pengobatan, sedang tidur ketika banjir melanda tepat setelah tengah malam.
Advertisement
Kamp mereka di dekat wilayah Laya, sekitar 60 kilometer dari utara Ibu Kota Thimphu, hanyut, demikian menurut laporan media lokal.
"Hati kami bersama orang-orang Laya hari ini, saat kami mendengar tentang tragedi yang menimpa sekelompok kolektor cordycep di dataran tinggi," kata Perdana Menteri Bhutan, Lotay Tshering, seperti dikutip dari The Straits Times, Kamis (17/6/2021).
Dua helikopter dikerahkan untuk mengevakuasi korban luka dan tim penyelamat dari militer menuju ke lokasi banjir yang hanya dapat dicapai setelah 11 jam berjalan kaki dari jalan terdekat.
Â
Banjir Bandang di Kawasan Sungai Melamchi
Penduduk desa di Bhutan dan negara tetangga Nepal pergi ke padang rumput tinggi setiap tahunnya untuk mengumpulkan jamur cordycep yang diyakini memiliki potensi manfaat kesehatan.
Penduduk desa biasanya berkemah di tepi sungai kecil di antara dua bukit kecil, menurut surat kabar The Bhutan.
"Diyakini mereka hanyut oleh banjir yang turun ke sungai", kata surat kabar itu.
Di Nepal, pejabat Kementerian Dalam Negeri Dil Kumar Tamang mengatakan tujuh orang hilang setelah hujan semalam di distrik Sindhupalchowk, yang berbatasan dengan wilayah Tibet di China, memicu banjir bandang di sungai Melamchi yang menggenangi puluhan rumah.
"Kami sedang mengumpulkan rincian kerugian," kata Tamang.
Saksi mata mengatakan bahwa beberapa orang di Melamchi telah pindah ke tempat yang lebih tinggi dengan barang-barang mereka sementara helikopter militer berusaha menyelamatkan mereka yang terjebak di rumah-rumah yang terdampar.
Pihak berwenang pun mendesak orang-orang yang tinggal di sepanjang sungai Narayani, untuk tetap waspada karena sungai itu mengalir di atas tanda bahaya.
Dalam tiga hari terakhir, Nepal dan Bhutan telah dilanda hujan lebat saat musim hujan tahunan mulai.
Advertisement