Liputan6.com, Jakarta - Israel mengatakan komunitas internasional harus khawatir dengan presiden Iran yang baru dilantik, Ebrahim Raisi.
Juru bicara kementerian luar negeri Israel, Lior Haiat, menyebut, Raisi adalah presiden Iran yang paling ekstremis.
Baca Juga
Berita tentang Israel mendesak dunia waspadai Presiden Baru Iran Ebrahim Raisi, dan menuduhnya ekstremis menjadi berita terpopuler di kanal Global Liputan6.com, Senin (21/6/2021).
Advertisement
Berita populer lainnya membahas tentang PBB yang mengatakan bahwa kebakaran kapal Sri Lanka picu kerusakan signifikan pada planet.
Diketahui, kapal kontainer yang terbakar itu mengangkut bahan kimia - menyebabkan "kerusakan signifikan pada planet ini".
Adapun berita yang paling disorot lainnya, yaitu saf perwakilan Taiwan yang hengkang dari Hong Kong.
Hal itu dipicu setelah pemerintah China di Hong Kong menuntut para pejabat Taiwan menandatangani dokumen yang mendukung klaim Beijing ke Taiwan, menurut berita tersebut.
Berikut ini artikel terpopuler kanal Global dalam Top 3 Global Liputan6.com:
1. Israel Desak Dunia Waspadai Presiden Baru Iran Ebrahim Raisi, Menuduhnya Ekstremis
Israel mengatakan komunitas internasional harus khawatir dengan presiden Iran yang baru dilantik, Ebrahim Raisi.
Juru bicara kementerian luar negeri Israel, Lior Haiat, mengatakan, Raisi adalah presiden Iran yang paling ekstremis, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (20/6/2021).
Dia juga memperingatkan, pemimpin baru Persia itu akan meningkatkan kegiatan nuklir Iran, yang bukan untuk tujuan damai.
Advertisement
2. PBB: Kebakaran Kapal Sri Lanka Picu Kerusakan Signifikan pada Planet
Perwakilan PBB di Sri Lanka mengatakan tenggelamnya kapal kontainer yang terbakar saat mengangkut bahan kimia dari ibukota Kolombo telah menyebabkan "kerusakan signifikan pada planet ini" dengan melepaskan zat berbahaya ke dalam ekosistem.
Kapal X-Press Pearl berbendera Singapura tenggelam pada Kamis 17 Juni 2021, sebulan setelah terbakar, menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan bencana lingkungan.
PBB mengatakan sedang mengkoordinasikan upaya internasional dan membantu Sri Lanka dalam menilai kerusakan, upaya pemulihan dan mencegah bencana tersebut di masa depan.
3. Bersitegang dengan China Picu Staf Perwakilan Taiwan Hengkang dari Hong Kong
Staf Taiwan yang bekerja di kantor perwakilannya di Hong Kong akan mulai meninggalkan kota yang dikelola China itu mulai Minggu 20 Juni 2021, kata seorang pejabat senior.
Hal itu dipicu setelah pemerintah China di Hong Kong menuntut para pejabat Taiwan menandatangani dokumen yang mendukung klaim Beijing ke Taiwan.
Hong Kong yang diperintah oleh Tiongkok telah menjadi isu pertikaian lain antara Taipei dan Beijing, terutama setelah Taiwan memberikan solusi atas undang-undang keamanan yang diberlakukan di Hong Kong oleh Beijing dengan mulai menyambut warga Hong Kong untuk menetap di Pulau Formosa.
Advertisement