Sukses

Israel Pamer Teknologi Laser Pemburu Drone

Sistem pertahanan berbasis drone ini telah lama menjadi cita-cita Israel.

Liputan6.com, Tel Aviv - Kementerian Pertahanan Israel memamerkan sistem pertahanan udara baru mereka, yakni sebuah drone dengan sistem High-Power Laser. Sistem ini akan mendukung Iron Dome Israel.

Teknologi High-Power Laser ini dikembangkan oleh Kementerian Pertahanan Israel, Angkatan Udara Israel, bersama perusahaan high-technology Elbit System.

"Israel adalah salah satu negara pertama di dunia yang menampilkan kapabilitas semacam itu," tulis Kementerian Pertahanan Israel via Twitter, dikutip Selasa (22/6/2021).

Kementerian tersebut berkata melakukan pengujian dengan menerbangkan sejumlah unmanned aerial vehicle (UAV).

"Dalam pengujian, sistem High Power Laser diinstal pada aircraft dan diuji dalam sejumlah skenario. Ia sukses mengintersepsi dan menghancurkan 100 persen dari UAV yang diluncurkan selama tes," tulis Kementerian Pertahanan Israel.

Teknologi terbaru ini masih dikembangkan dan masih dalam tahap pertama. Perkembangan akan dilakukan dalam beberapa tahun agar ada sistem laser udara yang memperkuat pertahanan Israel, seperti Iron Dome, David's Sling, dan Arrow.

Menurut kepala tim penelitian dan pengembangan Kemenhan Israel, Brigjen Yaniv Rotem, butuh tiga sampai empat tahun sebelum perangkat itu bisa dipasang. Targetnya, akhir 2024.

"Kami akan melakukan uji operasional pada akhir tahun ini. Jika berhasil, dalam tiga tahun, kita akan akan punya laser di wilayah Gaza," kata Rotem seperti dikutip dari The Time of Israel.

2 dari 2 halaman

Ambisi Puluhan Tahun

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mendukung uji sistem High-Laser terbaru milk Israel tersebut. Ia memujinya sebagai terobosan teknologi dari unit Research and Development (R&D) pada pertahanan Israel.

"Saya ingin memberikan selamat kepada Direktorat Pertahanan R&D atas terobosan teknologi yang telah mereka raih," ujar Gantz seperti dikutip The Times of Israel.

"Hari ini anda telah membawa kita kepada pijakan penting lainnya dalam pengembangan multi-tier defense array dari Negara Israel, dan hal ini signifikan dalam hal keefektifan biaya dan kapablitas pertahanan," ujarnya.

Sistem pertahanan berbasis laser telah menjadi ambisi Israel selama puluhan tahun untuk mengintersepsi misil yang datang. Namun, perkembangannya sulit karena terbentuk masalah biaya dan batasan teknologi.

Pada 2018, media finansial Israel, Globes, melaporkan mantan Menteri Pertahanan Avigdor Liberman telah memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk berinvestasi besar-besaran pada teknologi laser agar produksinya lebih cepat.