Liputan6.com, New York - Jillian Cannan dibuat kaget dengan kedatangan ratusan paket dari Amazon, padahal ia tidak memesannya sama sekali. Kejanggalan dimulai sejak 5 Juni 2021 ketika paket secara terus menerus datang ke rumahnya di Buffalo, New York City.
Beberapa paket bahkan menggunakan palet dan diantarkan oleh truk pengiriman besar. Cannan menduga kalau ini persediaan dari bisnis kecil yang ia jalani. Namun, dugaannya ternyata salah. Setelah membuka beberapa kotak, ia menemukan isinya adalah ribuan frame penyangga silikon (bracket) untuk digunakan di dalam masker wajah berukuran dewasa dan anak-anak.
Baca Juga
"Ketika saya pertama kali mulai menerima paket, saya menelepon Amazon untuk mencoba dan mengembalikannya, tetapi mereka menjelaskan kepada saya bahwa itu secara resmi milik saya untuk disimpan sejak dikirim ke rumah saya," kata Cannan seperti dilansir dari NBC News pada Rabu (23/6/2021).
Advertisement
Anehnya paket ini terus berdatangan setiap hari. Beberapa berasal dari truk gudang Amazon, UPS dan Layanan Pos AS. Setiap paket bertuliskan alamat ke rumah Cannan, tetapi tidak ada nama maupun alamat pengirim pada label.
Cannan pun terus menghubungi perwakilan Amazon untuk melacak nomor barang dan memindai barcode. "Awalnya saya yakin itu penipuan, atau mungkin seseorang mencoba mengosongkan gudang mereka. Tapi karena semua item-nya sama, kurasa bukan itu masalahnya di sini," lanjut Cannan.
Cannan Membagikan Paket Masker Kepada Anak-Anak di Rumah Sakit
Sementara itu, paket terus berdatangan dan menumpuk di depan rumah. Bahkan tetangganya tidak bisa melihat pintu depannya lagi. Akhirnya, Cannan memposting tentang kejadian tersebut di Facebook-nya dan menarik perhatian komunitas dan media lokal.
Melihat itu, Amazon setuju untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Cannan akhirnya menerima telepon bahwa mereka telah berhasil melacak pesanan asli dan menghapus alamatnya dari sana. Pihak Amazon juga memastikan paket tersebut tidak akan datang lagi kecuali yang sudah dalam perjalanan.
Terjebak dengan ratusan paket berisi ribuan bracket masker wajah, membuat Cannan mencari solusi bersama keempat anaknya agar paket tersebut bisa bermanfaat.
Kebetulan ia memiliki bisnis kerajinan tangan atau semacam DIY (Do It Yourself). Sehingga keluarga Cannan dan mitra bisnisnya menemukan ide supaya barang yang ada tidak terbuang sia-sia.
“Bagaimana kita bisa mendapatkan sesuatu yang positif dari seluruh cerita lucu ini?" ujar Cannan.
"Jadi mitra bisnis saya dan saya mendatangi rumah sakit anak-anak dan kami memutuskan ingin membuat masker wajah decorate-your-own-face. Lalu memasukkan bracket ke dalam kit kecil beserta masker wajah polos."
"Tak lupa diisi beberapa krayon dan stiker. Jadi mereka bisa menghias masker sendiri saat di rumah sakit," lanjutnya.
Di samping itu, Cannan meminta izin Amazon untuk menyumbangkan sisa persediaan yang dibutuhkan untuk kit tersebut agar tidak mubazir.
Amazon menolak tetapi Cannan terus bernegosiasi dengan perwakilan perusahaan. Sayangnya Amazon tidak dapat dihubungi sekaligus tak memberi komentar soal kejadian ini.
"Saya mencoba untuk mengambil hikmah dari kejadian ini, dan mengajarkan cara mengambil hikmahnya kepada keempat anak saya," tutupnya.
Â
Reporter: Bunga Ruth
Advertisement