Sukses

Ilmuwan Temukan Tanda Aktivitas Geologis di Venus Mirip dengan Bumi

Para ilmuwan mendeteksi adanya kerak bebatuan di dataran Venus.

Liputan6.com, NASA - Belakangan ini para ilmuwan menemukan bukti mengenai beberapa bagian permukaan planet Venus yang bergerak. Tampak seperti adanya potongan-potongan benua yang mirip planet Bumi.

Walau begitu, aktivitas di Venus ini kemungkinan tidak mengakibatkan suatu gerakan lempeng tektonik seperti yang terjadi pada Bumi. Namun, bisa jadi ini proses yang terjadi di kedua planet ini hampir mirip.

Bukti yang ditemukan menggambarkan Venus sebagai planet yang sangat hidup. Ini tampak berbeda dari pandangan tradisional tentangnya.

Di samping itu, Eropa meluncurkan pesawat ruang angkasa, EnVision. Peluncuran ini untuk memetakan radar dan mengumpulkan pengukuran spektroskopi permukaan serta atmosfer planet tersebut.

Kemudian, NASA mengirimkan dua wahana luar angkasa, Veritas dan DaVinci+, ke Venus menjelang akhir sepuluh tahun terakhir ini.

"Kami telah mengidentifikasi pola deformasi tektonik yang sebelumnya tak dikenali pada Venus, yang didorong oleh gerakan interior menyerupai di Bumi," jelas penulis studi Paul Byrne, profesor ilmu planet di North Carolina State University.

2 dari 2 halaman

Para Ilmuwan Bandingkan Dengan Bongkahan Es di Kutub Bumi

Dr Byrne dan Dr Richard Ghail dari Royal Holloway, University of London bersama Prof Sean Solomon dari Columbia University, di New York beserta rekan-rekannya telah mendeteksi tanda-tanda sejumlah blok kerak bebatuan di kawasan dataran rendah Venus berotasi dan bergerak secara relatif menyamping satu sama lain.

Mereka mencoba membandingkan aktivitas yang tampaknya relatif baru ini dengan aktivitas bongkahan es yang saling mendesak di perairan kawasan kutub Bumi.

Blok-blok itu memiliki panjang antara 100 - 1.000 km dan juga menyerupai lapisan kerak bumi, seperti di:

- Cekungan Tarim dan Sichuan China

- Cekungan Amadeus Australia

- Bagian kerak (massif) Bohemia yang mendasari sebagian besar wilayah Republik Ceko

Peneliti utama Badan Antariksa Eropa untuk misi EnVision, Richard Ghail kepada BBC News pada Rabu (23/06/2021), menyatakan penelitian tersebut menunjukkan bahwa kita harus mempelajari lebih dalam mengenai Venus. Bahwa ada spektrum mobilitas permukaan yang jauh lebih luas daripada sekadar lempeng tektonik.

Para peneliti menggunakan data yang dikumpulkan oleh pesawat antariksa Magellan milik NASA yang diluncurkan pada 1989 dan aktif hingga 1994. Dalam rangka untuk memetakan struktur permukaan, yang mereka beri nama "campi", dari bahasa Latin untuk "lapangan", "kampus".

Secara tradisional, litosfer Venus - lapisan luarnya yang berbatu-batu, dianggap sebagai satu kesatuan yang berkesinambungan, berbeda dengan Bumi, yang terpecah menjadi mosaik lempeng tektonik bergerak.

Reporter: Bunga Ruth