Sukses

Penemuan Baru Menunjukan Bayi Dinosaurus Pernah Menetas di Kutub Utara

Sebuah penemuan baru menunjukan bayi dinosaurus pernah menetas di Kutub Utara.

Liputan6.com, Kutub Utara - Sebuah studi baru melaporkan bahwa bayi dinosaurus ternyata berkeliaran di sekitar wilayah dingin yang sekarang menjadi Kutub Utara Alaska sekitar 700 tahun yang lalu, menurut penemuana yang tidak terduka, lebih dari seratus tulang dan gigi bayi dinosaurus di sana.

Dikutip dari Live Science, Jumat (25/6/2021), para peneliti sangat terkejut saat menemukan bukti pembibitan prasejarah di tempat yang begitu dingin.

Bahkan selama periode Kapur yang hanat -- 145 juta hingga 66 juta tahun yang lalu -- Alaska memiliki suhu bulanan rata-rata sekitar enam derajat celcius, dan selama sekitar empat bulan dalam setahun, dinosaurus akan hidup dalam kegelapan permanen dan menghadapi cuaca bersalju.

2 dari 3 halaman

Menemukan Bayi Dinosaurus Herbivora dan Karnivora

Formasi Prince Creek di Alaska utara, tempat sejumlah fosil itu ditemukan, adalah "bagian utara terjauh yang pernah ada dinosaurus", menurut peneliti Gregory Erickson, ahli paleobiologi di Florida State University.

"Saya tidak berpikir itu mungkin bagi mereka untuk tinggal lebih jauh ke utara," katanya. "Karena apa yang sekarang disebut Alaska bergeser lebih dekat ke Kutub Utara daripada sekarang. Itu ada di atas sana bersama Sinterklas."

Setelah menganalisis gigi dan tulang bayi, tim peneliti menentukan bahwa sisa-sisa itu miliki tujuh spesies dinosaurus yang berbeda.

Erickson lanjut menjelaskan bahwa penemuan ini menunjukkan bahwa dinosaurus kemungkinan besar hidup di wilayah yang dingin ini sepanjang tahun, karena bayi-bayi itu akan terlalu kecil untuk migrasi tahunan tak lama setelah mereka menetas.

Para peneliti telah mengetahui bahwa dinosaurus hidup di daerah kutub sejak pekerja minyak menemukan tulang dinosaurus di sana pada 1950-an. Pada dekade berikutnya, para ilmuwan dengan Museum Universitas Alaska Utara menemukan sisa-sisa bayi dinosaurus yang sangat kecil di negara bagian itu.

"Pekerjaan kami seperti mendulang emas, menemukan tulang-tulang kecil di lautan sedimen," kata rekan peneliti studi Patrick Druckenmiller, seorang profesor geosains dan direktur Museum Universitas Alaska Utara.

Mahasiswa sajana dan pascasarjana telah menyumbangkan ribuan jam kerja untuk proyek tersebut, yang menemukan bayi donsaurus milik beberapa spesies herbivora dinosaurus berparuh pendek, dinosaurus bertanduk, scelosaurid, dan dinosaurus berkepala kubah.

Mereka juga menemukan sisa-sisa bayi karnivora termasuk tyrannosaurus, deinonychosaurs, dan ornithomimosaurians.

"Kejutan terbaru adalah gigi ceratopsid terkecil yang saya ketahui di Amerika Utara, atau di mana pun sebenarnya," kata Druckenmiller.

Erickson juga mengatakan bulan-bulan musim digin di Kutub Utara Alaska pada saat itu mungkin menjadi masa yang paling sulit -- terutama bagi herbivora -- yang makanannya tertutup salju atau bahkan mati karena cuaca.

"Bagaimana mereka melakukannya, kami tidak tahu," kata Erickson.

Beberapa dinosaurus kecil mungkin menggali untuk hinernasi, tetapi bagi dinosaurus yang lebih besar, Erikson mengatakan mungkin cara mereka bertahan hidup mirip dengan rusa besar atau lembu kesturi.

"Entah bagaimana, mereka berhasil melewatinya."

Reporter: Paquita Gadin

3 dari 3 halaman

INFOGRAFIS: Waspada Anak Tertular COVID-19