Liputan6.com, Roma - Italia resmi mencabut aturan wajib pemakaian masker. Langkah ini pun menjadi tonggak sejarah bagi negara Eropa pertama yang dilanda pandemi COVID-19 global pada Februari 2020.
Kementerian Kesehatan Italia pada Senin (28/6) untuk pertama kalinya mengkasifikasikan 20 wilayah di Italia berwarna 'putih' , atau menjadi wilayah yang terendah dari 4 kategori klasifikasi warna terkait risiko COVID-19.
Hal ini berarti pemakaian masker tak lagi wajib bagi warga yang berada di area luar ruangan.
Advertisement
Langkah tersebut pun disambut baik oleh sejumlah warga Italia, yang saat ini tengah menghadapi musim panas dengan suhu melewati lebih 40 derajat celcius di beberapa wilayah.
"Ini semacam melegakan karena sangat panas," kata warga lokal dibernama Salvatore Casuccio, kepada AFP.
Namun, masih ada banyak orang yang memilih mengenakan masker mereka, baik karena sudah terbiasa atau kekhawatiran akan risiko COVID-19. Salah satunya adalah Giulia, warga Roma lainnya, yang masih mengenakan masker, termasuk ibunya.
"Kami masih prihatin dengan situasi ini. Ini belum berakhir," ungkap Giulia, seperti dikutip dari AFP, Selasa (29/6/2021).
Sepertiga penduduk Italia di atas usia 12 tahun telah divaksinasi penuh pada Senin pagi (28/6), atau 17,8 juta orang, menurut pemerintah negara itu.Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Menteri Kesehatan Italia Imbau Waspada COVID-19 Varian Delta
Setelah lama dilarang memasuki Italia, turis dari Uni Eropa, Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang kembali setelah pemerintah mencabut persyaratan karantina untuk pengunjung yang sudah divaksinasi, atau mereka yang dites negatif COVID-19.
Meskipun sudah ada kemajuan, Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza mendesak warga untuk tetap waspada karena COVID-19 varian Delta, yang menyebabkan kenaikan kasus di banyak negara, termasuk menyebar ke seluruh Italia.
"Kehati-hatian tetap diperlukan, terutama karena adanya varian baru," tulis Speranza, usai menandatangani ordonansi.
"Pertempuran belum dimenangkan," sebutnya.
Italia telah melonggarkan pembatasan secara bertahap sejak akhir April 2021.
Di Italia, lebih dari 127.000 orang telah meninggal karena COVID-19, sementara lebih dari empat juta orang telah terinfeksi.
Advertisement