Liputan6.com, Portland - Gelombang panas tengah melanda banyak wilayah di dunia. Portland, kota terbesar di Negara Bagian Oregon, dan Seattle di Negara Bagian Washington sama-sama diperkirakan akan memecahkan rekor suhu tertinggi sepanjang masa pada akhir pekan dan hari berikutnya.
Mengutip Xinhua, Selasa (29/6/2021), bandar udara di Portland mencatat suhu 110 derajat Fahrenheit atau 43,3 derajat Celsius pada Minggu 27Â Juni 2021 sore waktu setempat. Itu merupakan suhu terpanas yang pernah tercatat di sana, sejak pencatatan mulai dilakukan pada 1940, menurut National Weather Service.
Baca Juga
Suhu diperkirakan akan naik sedikit lebih panas selama sisa hari itu. Seattle mengalami hari terpanas bulan Juni dalam catatan sejarahnya pada Sabtu 26Â Juni, saat suhu mencapai 101 derajat Fahrenheit atai 38, 3 derajat Celcius.
Advertisement
Sepanjang catatan tersebut, ini baru keempat kalinya suhu di Seattle menembus 100 derajat Fahrenheit, menurut laporan San Francisco Chronicle.
Menurut sejumlah ahli meteorologi., banyak wilayah di negara bagian Washington dan Oregon diperkirakan mencapai suhu tertinggi atau lebih panas melebihi 30 derajat di atas rata-rata musiman.
Suhu di Arab Saudi Diprediksi Capai 48 Derajat Celsius
Sementara itu, menjelang ibadah haji 2021, kawasan kota Makkah di Arab Saudi diprediksi akan dilanda gelombang panas.
Dikutip dari laman middleeastmonitor, Jumat 25 Juni 2021, otoritas Arab Saudi mengeluarkan peringatan cuaca baru yang memperkirakan adanya visibilitas rendah.
Hal ini akan menyebabkan gelombang tinggi dan suhu mendekati 50 derajat Celsius di Kota Makkah.
Menurut Pusat Metrologi Nasional Arab Saudi (NCM), suhu dapat mencapai hingga 48 derajat Celsius.
Selain itu, langit diperkirakan berawan sebagian dan mungkin termasuk awan petir di atas Jazan dan Asir, dan dapat meluas ke Al-Baha.
Sementara itu, pihak kerajaan dalam waktu dekat akan menyelesaikan penilaiannya terhadap tantangan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 terhadap ibadah haji.
Pada konferensi pers yang diadakan di Riyadh pada Minggu, 6 Juni, pejabat setempat mengatakan, pihak berwenang Arab Saudi sedang menindaklanjuti pembaruan dan menteri haji, umrah dan kesehatan akan segera mengumumkan keputusannya, demikian dikutip dari laman Arab News.
Â
Advertisement