Sukses

Kepala Keuangan Trump Organization Didakwa Kasus Penipuan Pajak Rp 24 M

BBC melaporkan, kepala keuangan Trump Organization Allen Weisselberg menyerahkan diri ke pihak berwenang New York pada Kamis 1 Juli dan didakwa terjerat kasus penipuan pajak.

Liputan6.com, New York - Perusahaan Donald Trump dan kepala keuangannya yang lama didakwa pada Kamis 1 Juli 2021, dalam apa yang disebut jaksa sebagai skema penipuan pajak sweeping and audacious. Di mana eksekutif mengumpulkan lebih dari $US 1,7 juta atau sekitar Rp 24,7 miliar sebagai kompensasi di luar pembukuan, termasuk sewa apartemen, pembayaran mobil dan uang sekolah.

BBC melaporkan, Allen Weisselberg menyerahkan diri ke pihak berwenang New York pada Kamis 1 Juli.

Sementara Donald Trump tidak didakwa melakukan kesalahan apa pun, tetapi jaksa mencatat dia menandatangani beberapa cek di pusat kasus. Dan salah satu jaksa penuntut mengatakan skema 15 tahun itu “diatur oleh eksekutif paling senior” di Trump Organization.

Ini adalah kasus kriminal pertama yang keluar dari penyelidikan dua tahun otoritas New York terhadap urusan bisnis mantan presiden.

Menurut dakwaan, seperti diberitakan AP yang dikutip Jumat (2/7/2021), dari tahun 2005 hingga tahun ini, Organisasi Trump dan Chief Financial Officer Allen Weisselberg menipu otoritas pajak, dengan berkonspirasi untuk membayar eksekutif senior dari pembukuan melalui tunjangan yang menguntungkan dan cara lain.

Weisselberg dituduh menipu pemerintah federal, negara bagian dan kota lebih dari $900.000 dalam bentuk pajak yang belum dibayar dan pengembalian pajak yang tidak layak.

Tuduhan paling serius terhadap Weisselberg, pencurian besar, membuatnya terancam lima sampai 15 tahun penjara. Tuduhan penipuan pajak terhadap perusahaan dapat dihukum dengan denda dua kali lipat jumlah pajak yang belum dibayar, atau $250.000.

Weisselberg yang berusia 73 tahun dianggap memiliki pengetahuan mendalam tentang transaksi keuangan Organisasi Trump, sebab ia telah hampir lima dekade di perusahaan tersebut. Tuduhan terhadapnya dapat memungkinkan jaksa untuk menekannya bekerja sama dengan penyelidikan, dan memberi tahu mereka apa yang dia ketahui.

 

2 dari 2 halaman

Mengaku Tak Bersalah

Baik Weisselberg dan pengacara untuk Trump Organization mengaku tidak bersalah.

Kendati demikian Weisselberg diperintahkan untuk menyerahkan paspornya dan dibebaskan tanpa jaminan, meninggalkan gedung pengadilan tanpa komentar.

Dalam sebuah pernyataan, Trump mengutuk kasus itu sebagai "Perburuan Penyihir politik oleh Demokrat Kiri Radikal." Pengacara Weisselberg mengatakan dia akan "melawan tuduhan ini."

Kasus ini dipimpin oleh Jaksa Distrik Manhattan Cyrus Vance Jr. dan Jaksa Agung New York Letitia James, keduanya dari Partai Demokrat.

Vance telah menyelidiki berbagai hal yang melibatkan Trump dan Trump Organization, seperti pembayaran uang rahasia yang dilakukan kepada wanita atas nama Trump dan apakah perusahaan memalsukan nilai propertinya untuk mendapatkan pinjaman atau mengurangi tagihan pajaknya.

Berita itu muncul ketika Donald Trump lebih serius membahas kemungkinan pencalonan kembali sebagai presiden pada 2024. Dia telah meningkatkan penampilan publiknya, termasuk mengadakan rapat umum pertamanya sejak meninggalkan Gedung Putih.