Sukses

Arab Saudi Akan Larang Warga Naik Kendaraan Umum Bila Tak Divaksin COVID-19

Aturan vaksin COVID-19 ini tak hanya untuk naik kendaraan umum, tapi rencananya untuk beragam fasilitas.

Liputan6.com, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi siap menerapkan aturan ketat terkait vaksinasi COVID-19. Warga yang belum divaksin bisa dilarang naik kendaraan umum.

Dilansir Saudi Gazette, Senin (5/7/2021), juru bicara Kemdagri Arab Saudi, Kolonel Talal Al-Shalhoub, berkata pemerintah akan segera mengimplementasi keputusan untuk membatasi masuk ke berbagai firma, aktivitas, dan transportasi publik bagi warga yang sudah disuntik vaksin COVID-19 saja.

Jika ada yang melanggar, Al-Shalhoub meminta warga untuk segera menelepon 911 di Riyadh dan Makkah, atau 999 bagi daerah-daerah lain.

"Virusnya masih ada di antara kita, merenggut nyawa orang-orang tercinta kita. Kita harus menginisiasi imunisasi, segara mendapatkan vaksin, dan mengikuti kebijakan-kebijakan waspada untuk mencegahnya dan melindungi masyarakat dan diri kita sendiri," ujarnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

2 dari 3 halaman

Don't Be The Next

Arab Saudi sedang menyetop kedatangan dari beberapa negara, termasuk Uni Emirat Arab. Ini dikarenakan risiko adanya varian baru COVID-19.

Talal Al-Shalhoub menyorot kondisi sejumlah negara yang tidak stabil karena penyebaran COVID-19 yang berlanjut dan penyebaran strain virus yang bermutasi.

Suspensi penerbangan dari UEA dan sejumlah negara lain dimulai pada 4 Juli 2021.

Berdasarkan data resmi Arab Saudi, total kasus mencapai 492 ribu dan kasus aktif 11 ribu. Saudi telah menyuntik 18,5 juta dosis vaksin COVID-19.

Pada dashboard kasus harian di Saudi, tertulis: Don't be the next.

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19: