Liputan6.com, Bangkok - Perdana Menteri (PM) Thailand Prayut Chan-o-cha melakukan isolasi diri pada Senin 5 Juli 2021, setelah melakukan kontak dekat dengan seorang pemimpin bisnis yang kemudian dinyatakan positif COVID-19.
Menurut media lokal, PM Prayut telah bertemu Veerasak Pisanuwong, presiden Kamar Dagang Surin saat mengunjungi Phuket minggu lalu.
“Saya ingin mengkonfirmasi bahwa perdana menteri akan terus bekerja seperti biasa dan memantau situasi dengan cermat. Selain itu, hasil tesnya tidak positif," kata juru bicara pemerintah Thailand, Anucha Burapachaisri kepada media lokal, Senin 5 Juli.
Advertisement
"Dia terus melakukan tes COVID-19 dan akan terus melakukannya, untuk membuat publik yakin bahwa negara ini akan terus bergerak maju dan bahwa situasi COVID-19 masih akan dipantau dan diselesaikan dengan cermat," tambah Anucha seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (6/7/2021).
Menurut laporan media lokal, Jenderal Prayut meninggalkan Gedung Pemerintah sekitar tengah hari pada hari Senin untuk bekerja dari rumah, setelah bertemu dengan seorang diplomat Myanmar.
Kontak Dekat dengan Pejabat yang Terkonfirmasi Positif COVID-19 di Phuket
Pekan lalu, PM Prayuth melakukan perjalanan ke pulau resor populer Phuket untuk menghadiri acara pembukaan kembali provinsi, di mana dia berhubungan dekat dengan Veerasak.
Tak lama setelah kembali ke provinsi Surin dari Phuket, Veerasak menjalani tes dan hasilnya positif terinfeksi Virus Corona COVID-19 dan mengumumkannya di halaman Facebook-nya, media lokal melaporkan.
“Saya meminta maaf kepada semua orang atas kekhawatiran dan keterkejutannya. Siapa pun yang melakukan kontak dekat dengan saya harus mengamati diri sendiri selama 14 hari,” kata Veerasak.
Phuket dibuka kembali untuk pariwisata internasional pada 1 Juli, di bawah inisiatif pariwisata baru yang disebut Phuket Sandbox, yang dirancang untuk membantu pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19.
Sejak itu, turis tidak lagi diharuskan menjalani karantina apa pun jika mereka telah divaksinasi penuh terhadap Virus Corona COVID-19 di negara mereka setidaknya selama 14 hari dan hasil tesnya negatif pada saat kedatangan.
Advertisement