Sukses

Selain Presiden Haiti Jovenel Moise, Ini 5 Pembunuhan Petinggi Negara Paling Tragis

Kasus pembunuhan presiden Haiti menambah daftar panjang pemimpin negara yang tewas dalam insiden pembunuhan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh dalam aksi penyerangan di kediaman pribadinya pada Rabu (7/7/2021).

Perdana Menteri sementara Haiti Claude Joseph mengonfirmasi hal tersebut dan menyebut aksi pembunuhan Jovenel Moisesebagai "tindakan kebencian, tidak manusiawi dan biadab."

"Sementara itu, Ibu Negara Haiti Martine Moise dirawat di rumah sakit setelah serangan selamat dari serangan," kata PM Claude Joseph, dikutip dari laman AP, Rabu (7/7/2021).

Update terbaru menyebut, empat orang yang diduga membunuh Presiden Haiti Jovenel Moise tewas dalam baku tembak dengan pasukan keamanan, kata polisi.

Dua lainnya telah ditahan, sementara petugas masih dalam proses pencarian beberapa tersangka yang tersisa di ibukota negara Port-au-Prince, Haiti.

Kasus pembunuhan presiden Jovenel Moise menambah daftar panjang pemimpin negara yang tewas dalam insiden pembunuhan, seperti dikutip dari laman World Atlas, Kamis (8/9/2021).

 

2 dari 6 halaman

1. Abraham Lincoln, Amerika Serikat

Presiden ke-16 Amerika Serikat ini menjabat dari 4 Maret 1861 hingga 15 April 1865.

Saat itu, Amerika Serikat sedang berada dalam perang saudara.

Lincoln terkenal atas keputusan moral, politik, dan konstitusional yang hebat yang kemudian membuka jalan bagi penghapusan perbudakan.

John Booth merencanakan pembunuhan Lincoln setelah mendengar pidatonya yang mengadvokasikan hak suara bagi orang kulit hitam di Amerika.

Ia merealisasikan rencana tersebut dan menembak Abraham Lincoln pada 15 April 1865 ketika Lincoln sedang menghadiri pertunjukan di Teater Ford di Washington, D.C.

Mary Todd Lincold, istri dari Abraham Lincold, sedang duduk di sampingnya saat itu.

 

3 dari 6 halaman

2. John F. Kennedy, Amerika Serikat

John F. Kennedy adalah presiden ke-35 Amerika Serikat yang bertugas dari tahun 1961 hingga 1963.

Kennedy bertugas selama Perang Dingin dan menghabiskan sebagian waktunya saat menjabat untuk merawat hubungan negara dengan Uni Soviet.

Pada 22 November 1963, pukul 12:30, John F. Kennedy dibunuh di Dallas saat ia mengendarai kendaraan yang atapnya terbuka di depan banyak orang.

Istrinya, Jacqueline Kennedy, sedang duduk di sebelahnya ketika peluru mengenai kepalanya

Lee Harvey Oswald ditangkap atas pembunuhan Kennedy.

 

4 dari 6 halaman

3. Raja Faisal, Arab Saudi

Faisal adalah Raja Arab Saudi dari tahun 1964 hingga 1975.

Ia dikenang karena telah menyelamatkan ekonomi negara dengan reformasi dan kebijakan modernisasi.

Raja Faisal berhasil melawan banyak kudeta yang dilakukan terhadapnya.

Pada akhirnya, Faisal ditembak oleh Faisal bin Musaid yang merupakan putra dari saudara tirinya dan meninggal saat menjalani perawatan atas luka-lukanya.

 

5 dari 6 halaman

4. Marie-François Sadi Carnot, Prancis

Marie-François Sadi Carnot adalah Presiden Prancis dari Desember 1887 hingga 1894.

Dalam masa singkat ia menjadi presiden, ia tetap mempertahankan popularitasnya di tengah-tengah masa sulit Prancis.

Pada 14 Juni 1894, saat berpidato di Lyon, Carnot ditikam oleh anarkis asal Italia, Sante Geronimo Caserio, tepat di hati.

Ia meninggal keesokannya pada 25 Juni 1984.

Anarkis tersebut kemudian dieksekusi sebagai hukuman.

 

6 dari 6 halaman

5. Mahatma Gandhi, India

Mahatma Gandhi adalah pemimpin Gerakan Kemerdekaan India yang berjuang melawan rezim kolonial Inggris.

Pada 1920, ia berhasil mengambil alih kepemimpinan kongres dan mendorong kebebasan untuk India lalu mengumumkan kemerdekaan India pada 26 Januari 1930.

Pada tanggal 30 Januari 1948 pukul 17:17, Nathuram Godse, seorang pemuda fanatik Hindu, menembak Gandhi tiga kali di dada.

Gandhi meninggal tidak lama setelah itu.

Penembakan itu terjadi saat upacara doa di New Delhi.