Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengizinkan Kimia Farma untuk menyalurkan vaksin COVID-19 berbayar. Rencananya, dua dosis vaksin Sinopharm akan dijual Rp 439 ribu.
Kementerian Kesehatan berkata total harga dua dosis vaksin menjadi Rp 879.140. Harga itu termasuk harga vaksin dan administrasi.
Advertisement
Baca Juga
Ongkos tersebut melebihi harga vaksin di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Jepang, Korea Selatan, Norwegia, Finlandia, Prancis, Singapura dan Jerman.Â
Pasalnya, hampir semua negara itu menyediakan vaksin COVID-19 secara gratis. Ada pengecualian yakni Singapura yang menyalurkan vaksin Sinovac di klinik-klinik swasta sejak Juni lalu.Â
Berdasarkan informasi Kementerian Kesehatan Singapura, para klinik itu dilarang meminta bayaran untuk vaksin sebab vaksinnya disediakan pemerintah. Akan tetapi, warga perlu membayar uang administrasi klinik.Â
Biaya administrasi itu antara 10 dolar Singapura (Rp 107 ribu) hingga 25 dolar Singapura (Rp 267 ribu). Warga juga bisa mendapat uang pengganti dari pemerintah jika memilih vaksin itu akibat alergi vaksin Pfizer dan Moderna.Â
Pada April 2021, Taiwan juga sempat menyediakan vaksin berbayar bagi warga yang ingin ke luar negeri. Batas harga vaksin per dosis adalah 600 dolar Taiwan (Rp 310 ribu). Program ini disuspens pada Mei lalu, demikian laporan Focus Taiwan.
Ada pula India yang mengizinkan rumah sakit swasta memberikan vaksin berbayar. Namun, pemerintah membatasi harga vaksin-vaksin itu. Harga termahal yakni Covaxin seharga 1.410 rupee (Rp 274 ribu).
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Kimia Farma Tunda Program Jual Vaksin
Kimia Farma memutuskan untuk menunda layanan Vaksinasi Gotong Royong Individu atau vaksinasi berbayar. Sedianya, layanan vaksinasi berbayar ini akan dimulai pada hari ini 12 Juli 2021.
Kepastian penundaan vaksinasi berbayar tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno dalam pesan singkat kepada Liputan6.com.Â
"Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya," kata dia, Senin (12/7/2021).
Menurut dia, besarnya animo serta banyaknya pertanyaan yang masuk membuat Manajemen memutuskan untuk memperpanjang masa sosialisasi Vaksinasi Gotong Royong Individu atau vaksinasi berbayar serta pengaturan pendaftaran calon peserta.
"Terima kasih atas pemahaman para pelanggan serta animo untuk bersama-sama mendorong tercapainya kekebalan komunal (herd immunity) yang lebih cepat di Indonesia," tutupnya.
Advertisement