Sukses

Cari Anak yang Diculik, Pria Ini Naik Motor Tempuh 500 Ribu Km Selama 24 Tahun

Anaknya diculik 24 tahun lalu, orangtua ini akhirnya dipertemukan kembali.

Liputan6.com, Shandong - Seorang pria China telah dipertemukan kembali dengan putranya setelah 24 tahun dan menempuh perjalanan 500.000 kilometer dengan sepeda motor untuk menemukannya.

Dikutip dari BBC, Rabu (14/7/2021), putra dari Guo Gangtang diculik saat ia masih berusia dua tahun oleh keompok perdagangan manusia di depan rumah mereka di Provinsi Shandong.

Penculikan anak adalah masalah besar di China, dengan ribuan anak hilang setiap tahunnya.

Menurut Kementerian Keamanan Publik China, polisi dapat melacak identitas putranya menggunakan tes DNA dengan dua tersangka sudah dilacak dan tertangkap.

Para tersangka, yang sedang berkencan pada saat itu, telah merencanakan untuk menculik seorang anak dengan tujuan menjualnya untuk mendapatkan uang.

Setelah melihat putra Guo bermain sendirian di luar rumahnya, tersangka wanita yang diidentifikasi hanya dengan nama keluarganya, Tang, menangkapnya dan membawanya ke stasiun bus di mana pasangannya, Hu, sedang menunggu.

Mereka kemudian membawanya dengan bus antarkota ke provinsi tetangga Henan dan menjual anak itu di sana.

Media lokal setempat mengatakan bahwa putra Guo ditemukan masih tinggal di provinsi tersebut.

Ketika bertemu kembali dengan putranya, Guo dan istrinya menangis saat memeluknya. Mereka bertemu pada hari Minggu 11 Juli 2021.

"Semuanya bisa bahagia mulai sekarang," kata Guo kepada wartawan saat membicarakan tentang anaknya.

2 dari 3 halaman

Sempat Sampai Tidur di Bawah Jembatan

Setelah putranya diculik pada 1997, Guo dilaporkan melakukan perjalanan ke lebih dari 20 provinsi di seluruh China dengan mengendarai sepeda motor untuk mengejar petunjuk.

Dalam proses tersebut, ia bahkan sempat patah tulang akibat kecelakaan lalu lintas dan bertemu dengan perampok. Sepuluh sepeda motor rusak dalam pencarian tersebut. Ia juga membawa spanduk dengan gambar putranya.

Guo mengatakan bahwa ia menghabiskan tabungan hidupnya untuk mencari putranya, tidur di bawah jembatan, dan bahkan mengemis saat kehabisan uang.

Ia juga menjadi anggota termuka organisasi orang hilang di China dan telah membantu setidaknya tujuh orangtua lainnya bersatu kembali dengan anak-anak mereka yang diculik.

Di China, penculikan dan perdagangan bayi telah menjadi masalah dalam beberapa dekade.

Pada 2015, diperkirakan 20.000 anak diculik setiap tahun di Tiongkok. Banyak dari mereka dijual untuk diadopsi, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

 

Reporter: Paquita Gadin

3 dari 3 halaman

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19

Video Terkini