Sukses

Kasus COVID-19 Spanyol Tembus 4 Juta, Mayoritas yang Terinfeksi Belum Vaksinasi

Peningkatan tajam kasus COVID-19 di Spanyol dilaporkan terutama disebabkan oleh lonjakan infeksi pada warga berusia 12-29 tahun, yang sebagian besar belum divaksinasi.

Liputan6.com, Madrid - Spanyol pada Selasa 13 Juli 2021 mencatat lebih dari empat juta kasus terkonfirmasi Virus Corona COVID-19. Sebelumnya, Kementerian Kesehatan negara itu telah melaporkan peningkatan tajam dalam jumlah kasus baru dan incidence rate selama 14 hari.

Pada hari Selasa, kementerian itu melaporkan 43.960 kasus baru Virus Corona COVID-19 dalam 24 jam terakhir. Sehingga total kasus yang tercatat sejak awal pandemi merebak di Spanyol kini menjadi 4.015.084.

Sementara itu, incidence rate selama 14 hari naik menjadi 436,75 per 100.000 penduduk. Peningkatan tajam ini terutama disebabkan oleh lonjakan infeksi pada warga berusia 12-29 tahun, yang sebagian besar belum divaksinasi.

Mengutip Xinhua, Rabu (14/7/2021), lonjakan kasus baru-baru ini menyebabkan beberapa daerah di Spanyol memberlakukan kembali pembatasan di sektor perhotelan (hospitality).

Meskipun jumlah infeksi di negara itu meningkat belakangan ini, angka kematian harian akibat penyakit tersebut tetap rendah, dengan 29 kasus kematian dilaporkan selama sepekan terakhir. Total korban meninggal sejak awal pandemi kini mencapai 81.033 orang.

Hingga saat ini, sekitar 59,5 persen populasi di Spanyol telah menerima setidaknya satu dosis vaksin dan 46,7 persen telah menerima dua dosis.

2 dari 3 halaman

Hampir Seluruh Wilayah di Spanyol Zona Merah COVID-19

Hampir seluruh daerah Spanyol juga masuk zona merah di European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC). Data Johns Hopkins menunjukan kasus di Spanyol sedang naik hingga 32 ribu kasus sehari.

Padahal, sejak Februari kasusnya telah terus melandai, bahkan sempat 3.504 kasus sehari pada Juni lalu. Saat ini, total kasus di Spanyol ada 3,9 juta kasus.

Epidemiolog Mario Fontán menilai kasus di Spanyol banyak terjadi di kalangan anak-anak muda, serta pergerakan masyarakat yang belum divaksin, alhasil superspreading event terjadi, demikian laporan media Spanyol, El País.

Peneliti Quique Bassat dari ISGlobal Health Institute juga menyorot faktor anak muda yang semakin bebas pesta-pesta ketika protokol kesehatan dilonggarkan.

"Ketika kamu menggabungkan anak-anak muda berkeliaran di akhir tahun ajaran, yang ingin pesta, yang belum divaksin, dan percaya bahwa mereka kebal, maka akan ada infeksi," ujar Bassat yang berkata penularan ini mestinya bisa dicegah dengan aturan spesifik.

3 dari 3 halaman

Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M!