Liputan6.com, London - Sekitar 100 awak kapal induk HMS Queen Elizabeth Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang telah divaksinasi, didiagnosis dengan positif COVID-19, demikian disebutkan dalam laporan pemerintah.
Meski begitu, BBC melaporkan bahwa ada lebih banyak infeksi di kapal perang tersebut, yang terdiri dari sekitar 3.700 personel.
Baca Juga
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan, semua awak yang dikerahkan telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 dan penyebaran COVID-19 di kapal itu telah sedang dikelola.
Advertisement
Sekarang Royal Navy HMS Queen Elizabeth telah memasuki Samudra Hindia, dan Angkatan Laut Kerajaan mengatakan akan melanjutkan pelayarannya ke Jepang akhir tahun ini.
Dikutip dari laman Fox News, Rabu (14/7/2021), Royal Navy tersebut telah memasuki Samudera Hindia dan pada akhirnya akan menuju Jepang.
Seorang juru bicara mengatakan kepada BBC bahwa kasus-kasus itu ditemukan selama pengujian rutin dan "tidak ada efek pada penyebaran."
Kapal induk berbobot 65.000 ton itu -- yang dikatakan mampu menampung 36 unit F-35 -- telah mendukung operasi militer langsung melawan kelompok Negara Islam di Irak dan dipandang sebagai proyeksi kekuatan Inggris.
Bukan Insiden Pertama
Ini bukan kasus COVID-19 pertama di atas kapal Angkatan Laut Kerajaan Inggris.
Tahun lalu, kru HMS Northumberland terpaksa kembali ke pantai dan mengisolasi selama kru setelah "sejumlah kasus dugaan COVID-19" tersebar di atas kapal.
Kapal perang senilai 3 miliar pound sterling itu berangkat dari Pangkalan Angkatan Laut Portsmouth pada Mei 2021.
Kapal tersebut memulai uji coba laut pada tahun 2017, menggantikan HMS Illustrious yang dibatalkan operasinya pada tahun 2014.
Advertisement