Liputan6.com, Brasilia - Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang berusia 66 tahun dikabarkan tengah terbaring di rumah sakit. Kemungkinan ia memerlukan operasi darurat setelah menderita cegukan terus-menerus selama 10 hari. Demikian menurut informasi kantor kepresidenan.
Mengutip BBC, Rabu (15/7/2021), presiden Brasil itu kabarnya dipindahkan ke rumah sakit di São Paulo untuk menjalani tes usus yang tersumbat.
Baca Juga
Dalam sebuah twit, Bolsonaro mengatakan dia akan "segera kembali, atas izin Tuhan".
Advertisement
Jair Bolsonaro dibawa ke rumah sakit militer di Brasilia pada Rabu pagi, dan petugas medis mengatakan dia akan diobservasi selama 24 hingga 48 jam.
Tetapi kemudian pada hari yang sama, kantor presiden mengatakan Antonio Luiz Macedo, ahli bedah yang mengoperasi Bolsonaro pada 2018, telah merekomendasikan presiden dipindahkan ke Sao Paulo untuk tes tambahan dan kemungkinan operasi.
Fabio Faria, manajer komunikasi Brasil, mengatakan kepada wartawan bahwa Bolsonaro telah dibius pada pagi hari sebelum dibawa ke São Paulo.
Ada kekhawatiran tentang kesehatan pemimpin sayap kanan itu sejak dia ditikam mengenai usus saat berkampanye pada 2018. Bolsonaro terluka parah dalam serangan itu dan kehilangan 40% darahnya. Dia telah menjalani beberapa operasi sejak penusukan itu.
Tindakan Terhadap Jair Bolsonaro
Putra presiden Brasil, Flavio mengatakan kepada CNN Brasil bahwa ayahnya telah menjalani prosedur untuk mengeluarkan cairan dari perutnya sebagai tindakan pencegahan.
Flavio menambahkan bahwa ayahnya mengalami kesulitan berbicara, tetapi jika operasi diperlukan, itu bukanlah prosedur yang serius.
Bolsonaro sebelumnya memposting foto dirinya berbaring di ranjang rumah sakit via Twitter, dilengkapi dengan sensor dan kabel, dengan seseorang yang tampak seperti pendeta berdiri di samping tempat tidurnya.
Setelah dua setengah tahun menjadi presiden yang kontroversial, Bolsonaro berada di bawah tekanan yang meningkat atas penanganannya terhadap pandemi COVID-19.
Pada awal bulan, puluhan ribu orang turun ke jalan untuk memprotes tuduhan korupsi yang melibatkan pembelian vaksin.
Pemimpin Brasil itu telah banyak dikritik karena kurangnya respons nasional terhadap krisis dan skeptisismenya terhadap vaksin, lockdown, dan persyaratan pemakaian masker.
Bulan lalu, kematian akibat COVID-19 di Brasil melewati 500.000 - tertinggi kedua di dunia setelah AS.
Jair Bolsonaro pun tertular COVID-19 setahun yang lalu tetapi telah pulih sepenuhnya.
Advertisement