Liputan6.com, Melbourne - Kota Melbourne di Australia akan kembali memberlakukan lockdown ketat pada Kamis malam (15/7) waktu setempat.
Lockdown itu diberlakukan dalam upaya Australia menghentikan wabah Virus Corona yang menyebar dengan cepat.
Perdana Menteri negara bagian, Dan Andrews mengatakan bahwa kota - dan sekitar Victoria - akan bergabung dengan Sydney dalam lockdown, sehingga total warga Australia yang berada di bawah perintah tinggal di rumah menjadi sekitar 12 juta orang.
Advertisement
Kasus COVID-19 terkait arian Delta di Australia kian naik menjadi hampir 1.000 infeksi secara nasional hanya dalam sebulan, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (15/7/2021).
Andrews mengatakan dia memutuskan kembali memberlakukan lockdown di Melbourne untuk kelima kalinya "dengan berat hati".
Namun, ia juga menjelaskan, bahwa keputusan tersebut merupakan "kebutuhan mutlak".
"Tidak ada yang adil tentang virus ini," kata Adrews, menggambarkan bagaimana hanya 18 kasus COVID-19 di negara bagian Victoria telah mendorong pelacakan kontak bagi ribuan orang, termasuk tes.
"Anda hanya mendapat satu kesempatan untuk bekerja keras dan melaju cepat," pungkasnya.
"Jika Anda menunggu, jika Anda ragu, maka Anda akan selalu melihat ke belakang berharap Anda seharusnya melakukannya lebih awal," ujar Andrews.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Lockdown di Melbourne Akan Diberlakukan Selama Lima Hari
Lockdown selama lima hari di Melbourne akan dimulai sesaat sebelum tengah malam waktu setempat pada Kamis (15/7).
Kota terbesar di Australia, Sydney, sekarang berada di pekan keempat lockdown, setelah COVID-19 menyebar dari pekerja pesawat luar negeri ke pengemudi lokal pada pertengahan Juni 2021.
Pihak berwenang Sydney mengatakan bahwa situasi di sana telah "stabil" - dengan hanya 65 kasus baru COVID-19 yang dilaporkan dalam 24 jam terakhir.
Tetapi lockdown di kota tersebut masih akan berlanjut selama dua pekan lagi untuk mencoba dan menghilangkan transmisi infeksi di antara warga.
Warga Sydney diizinkan meninggalkan rumah mereka untuk berolahraga, berbelanja kebutuhan pokok, bekerja atau alasan kesehatan, tetapi sekolah masih ditutup dan orang-orang disarankan untuk tetap berada di rumah.
Sejak Maret 2020, perbatasan Australia sebagian besar telah ditutup untuk semua perjalanan internasional yang masuk atau keluar yang tidak penting.
Mulai bulan ini, jumlah orang yang diizinkan masuk ke Australia dikurangi menjadi 3.000 orang per pekan.
Sebelum pembatasan itu diberlakukan, sekitar 250.000 pelancong datang setiap pekannya.
Advertisement