Sukses

Korban Banjir di Jerman Bertambah, 58 Orang Tewas

Mayoritas korban banjir Jerman berasal dari North Rhine-Westphalia dan Rhineland-Palatinate.

Liputan6.com, Berlin - Korban banjir di Jerman barat bertambah menjadi setidaknya 58 orang per Kamis malam (15/7) waktu setempat. Mayoritas korban meninggal berasal dari North Rhine-Westphalia dan Rhineland-Palatinate.

Dilaporkan DW, Jumat (16/7/2021), banjir ini menyebabkan ribuan orang dievakuasi, dan memberi dampak besar ke wilayah Jerman yang berada di perbatasan Belgia, Prancis, Luxembourg, dan Belanda. Hujan diprekdiksi akan terus turun dalam beberapa hari ke depan.

Sekitar 6.000 orang di munisipalitas Heimerzheim harus dievakuasi, sementara rumah dan harta benda mereka diterjang banjir.

Gedung-gedung pemerintah di Rhineland-Palatinate mengobarkan bendera setengah tiang untuk menghormati para korban.

Selain korban jiwa, ada 165 ribu orang di Jerman barat yang tidak mendapatkan akses listrik akibat banjir, menurut penyedia energi Eon.

Setidaknya ada 11 helikopter yang dikerahkan untuk menolong orang-orang yang terjebak banjir. Tentara juga menggunakan kendaraan lapis baja, perahu, dan ambulans untuk melaksanakan operasi penyelematan.

2 dari 3 halaman

Belgia Juga Terdampak

Belgia juga terdampak oleh banjir ini. AP News melaporkan kota Liege yang memiliki 200 ribu penduduk diminta untuk evakuasi. Para warga diminta untuk berpindah ke tempat yang lebih tinggi karena sungai Meuse meluap. 

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, telah berjanji pihaknya akan memberi bantuan ke daerah-daerah yang terdampak. Paus Fransiskus juga memberikan duka citanya dan mengirimkan doa.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyampaikan duka cita.

Jumlah kerugian dari kerusakan akibat banjir ini masih belum ketahui. 

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19: