Liputan6.com, Jakarta - Musim panas telah tiba. Jika berencana pergi ke pantai, banyak hal menanti anda. Udara segar, deburan ombak, dan pasir di dalam mobil beberapa hari kedepan.
Salah satu aktivitas populer pengunjung pantai adalah menggali lubang di pasir. Anak-anak sering kali membeli sekop dan ember kecil lalu berpura-pura menjadi pekerja utulitas yang menggali saluran air yang rusak.
Namun, menggali pasir tidak seaman yang anda bayangkan. Setidaknya Pantai Bethany di Delaware bahkan melarang orang menggali pasir, demikian dikutip dari laman Mentalfloss, Jumat (16/7/2021).
Advertisement
Alasannya adalah lubang dapat runtuh kapan saja dan menjebak pengunjung. Pasir basah yang dipindahkan dapat mengering dan menyebabkan keruntuhan.
Pasir lebih berat daripada yang disadari banyak orang. Yaitu sekitar 100 hingga 112 pon atau setara dengan 45 hingga 50 kilogram per kaki kubik. Pada hakekatnya, pasir itu dapat mengunci seseorang di tempat dan menyebabkan tekanan yang cukup pada dada untuk menghambat pernapasan.
Akibat menggali pasir
Data statistik mugkin sulit didapatkan. Namun, Bradley Maron, asisten profesor di Harvard Medical School mengatakan bahwa ia telah menemukan setidaknya 77 kasus keadaan darurat baik fatal maupun tidak akibat penggalian pasir di pantai oleh wisatawan.
Tahun 2018, seorang pengunjung Pantai Crescent, Florida terluka parah setelah pasir runtuh di sekelilingknya. Tahun 2012, seorang pria di Pantai Rehoboth, Delaware membutuhkan penyelamatan setelah terowongan penghubung yang ia gali runtuh.
Kewajiban untuk mengawas dan rintangan lainnya membuat penjaga pantai mungkin tidak melihat seseorang dalam bahaya sampai semuanya terlambat. Jika seseorang menggali lubang yang cukup dalam dan runtuh, penyelamat mungkin tidak dapat mengeluarkannya. Pasirnya akan terlihat sama dengan yang di sekeliling.
Jika anda harus menggali, galilah setinggi lutut orang terkecil dalam kelompok. Jangan biarkan anak-anak mencoba dan membuat terowongan dari satu lubang ke lubang lainnya. Bahaya terowongan ini tidak terhindarkan, yakni dapat mengancam nyawa.
Bahkan jika lubang yang digali tidak dalam, masih berpotensi berbahaya. Orang dapat tersandung. Lebih parahnya lagi, kendaraan penyelamat pantai mungkin terjebak saat sedang buru-buru menangani keadaan darurat.
Jika anda melihat seseorang yang sedang bermasalah di pasir, sebaiknya segera cari bantuan. Penggalian yang terburu-buru dapat membuat pasir bergeser dan membuat masalah lebih parah.
Advertisement
Tidak hanya membahayakan nyawa manusia
Penggalian pasir tidak hanya berbahaya untuk manusia. Sebuah tweet dari Maine Audubon mengingatkan orang untuk mengisi lubang yang digali dipantai sebelum beranjak pergi. Karena lubang dapat menjadi masalah bagi burung pantai. Mereka bisa-bisa tenggelam tanpa ada cara untuk keluar karena masih terlalu muda untuk terbang.
“Menggali lubang di pasir memang menyenangkan. Tetapi tidak jika tinggi anda hanya 2 inci (5 sendimeter). Burung Piping Plover yang berusia satu hari ini harus diselamatkan baru-baru ini di pantai Ogunquit. Tolong isi lubang yang anda buat! Lubang yang dalam tidak hanya berbahay abagi burung pantai yang terancam punah, tetapi juga menimbulkan risiko bagi manusia!” Begitulah isi cuitan Maine Audubon, Rabu (7/7/2021).
Cuitan Tweet tersebut dilengkapi gambar seekor piping plover menggemaskan – yang terancam punah – yang tidak memiliki kekuatan untuk keluar dari lubang tanpa bantuan. Lebih parahnya, beberapa burung yang bersarang di pantai, seperti plover dapat berbaur dengan pasir hingga orang yang lewat mungkin tidak menyadarinya. Penyu yang sedang bertelur juga dapat terjebak.
Reporter: Ielyfia Prasetio