Melbourne - Dua lokasi penting di Australia, Melbourne dan Sydney, kompak menerapkan 'lockdown'. Banyak tempat usaha yang harus tutup dan jarak transportasi seseorang dibatasi.Â
Menurut laporan ABC Australia, Jumat (16/7/2021), Victoria dengan ibu kota Melbourne kembali memberlakukan 'lockdown' selama lima hari sejak Kamis kemarin. Melbourne mengambil kebijakan ini karena bocornya kasus COVID-19 dari hotel karantina.
Advertisement
Ini menjadi 'lockdown' kelima kali yang sudah dialami oleh warga di Victoria
Victoria mencatat 10 kasus penularan lokal hari ini, empat diantaranya diumumkan hari Kamis. Ada 35 kasus aktif di Victoria, termasuk satu dari luar negeri.
Sementara sejumlah kawasan New South Wales, termasuk ibu kota Sydney, 'lockdown' sudah diberlakukan sejak 26 Juni lalu dan akan diperpanjang hingga 30 Juli.
Kasus COVID-19 aktif di Sydney saat ini sudah mencapai 916 orang dari penularan lokal dan 36 kasus dari mereka yang kembali dari luar negeri.
Berikut aturan saat 'lockdown 'di dua kota itu.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Aturan Lockdown
Aturan di Sydney:Â
- Durasi lockdown belum diketahui, tapi Rabu kemarin sudah diumumkan akan diperpanjang hingga 30 Juli.
- Aturan berlaku bagi warga di kawasan metropolitan Sydney, Blue Mountains, Central Coast, Shellharbour, dan Wollongong.
- Pemerintah NSW memiliki 17 alasan meninggalkan rumah (seperti beli makanan, olahraga, keagamaan, dan pasangan yang beda rumah)
- Supermarket, pusat perbelanjaan. Kafe dan restoran hanya boleh melayani takeaway.Â
- Warga boleh keluar hingga 10 kilometer dari rumah, atau masih berada di area 'council' yang sama.
Aturan di Melbourne:Â
- Jadwalnya saat ini direncanakan hanya lima hari sampai Selasa pekan depan.
- Berlaku bagi semua warga di negara bagian Victoria.
- Hanya ada lima alasan keluar rumah: membeli kebutuhan makanan, olahraga di luar ruangan selama dua jam, memberikan perawatan bagi orang lain, bekerja atau sekolah jika tak bisa dilakukan di rumah, serta untuk divaksinasi.Â
- Aturan penutupan hampir sama seperti Sydney. Namun, pusat perbelanjaan tidak boleh buka, karena tidak masuk kategori esensial.
- Jarak keluar rumah hanya boleh lima kilometer, kecuali jika ada alasan mendesak, seperti merawat orang lain atau tak bisa membeli kebutuhan dalam radius lima kilometer.
Advertisement
Sampai Kapan Lockdown Sydney?
Pakar memperkirakan 'lockdown' di New South Wales bisa berlanjut sampai berminggu-minggu.
Pelanggaran aturan, meski pelanggaran kecil sekalipun, kemungkinan besar akan memperpanjang 'lockdown'.
Pemodelan University of Sydney berdasarkan data hingga 13 Juli menunjukkan bila 80 persen warga Sydney menaati aturan jaga jarak, akan dibutuhkan paling tidak sebulan agar jumlah kasus bisa sampai di bawah 10.
Namun, jika ketaatan turun ke angka 70 persen, 'lockdown' mungkin harus bertahan sampai lebih dari dua bulan.
Mikhail Prokopenko yang memimpin penelitian tersebut mencoba menjelaskan angka 80 persen tersebut melalui kegiatan berbelanja.
"Ini berarti (warga Sydney) perlu mengurangi frekuensi atau durasi berbelanja, menjadi satu dari yang biasanya 10 kali atau satu jam dari yang biasanya 10 jam," kata Profesor Mikhail.Â
"Jadi jika seseorang menghabiskan waktu 10 jam per minggu berbelanja, sekarang harus dikurangi sampai satu jam per minggu."
Menurut perkiraannya, hanya ada 40 persen warga Sydney yang menaati aturan tinggal di rumah.
"Pemodelan kami menemukan bahwa aturan jaga jarak di Sydney saat ini tidak cukup untuk mengendalikan penularan," ujar Profesor Mikhail.
Menurutnya, jika Sydney ingin mencapai angka ketaatan 80 persen, pemerintah harus menambahkan kategori kegiatan esensial dalam aturan 'lockdown'.
Melbourne Lockdown Mendadak
Penyebab 'lockdown' di Melbourne kali ini berbeda dari 'lockdown' keempat, yang diakibatkan bocornya kasus dari hotel karantina di Adelaide.
'Lockdown' kali ini dipicu oleh "serangan" virus corona jenis Delta dari New South Wales.
Seorang sopir limousine tertular virus tersebut dari awak pesawat, lalu menyebarkannya di Sydney empat minggu lalu.
Virus tersebut masuk ke Victoria dari dua sumber di Sydney.
Kebanyakan penularan bersumber dari 'removalist' atau petugas pemindahan barang yang melanggar aturan pemakaian masker, saat mengunjungi komplek apartemen Ariele di Maribyrnong, 8 Juli lalu.
Petugas pemindahan itu sempat berhenti di beberapa lokasi di Melbourne, yang kini terdaftar sebagai kawasan 'hot spots', sebelum melanjutkan perjalanan ke Australia Selatan.
Rantai penularan kedua terhubung pada keluarga di Craigieburn yang baru kembali dari zona merah New South Wales.
Salah satu anggota keluarga tersebut pergi ke supermarket Coles di pusat perbelanjaan Craigieburn Central ketika seharusnya melakukan isolasi mandiri.
Pakar penyakit menular mendukung keputusan Pemerintah Victoria untuk melakukan 'lockdown' dalam upaya menangani penularan yang baru terjadi.
Michell Ananda-Rajah dari Alfred Health mendukung keputusan 'lockdown' lima hari yang dilakukan Menteri Utama (Premier) Victoria, Daniel Andrews.
"Menurut saya ini adalah keputusan yang tepat. Dia mengambil keputusan yang berat dan cepat agar penularan ini cepat teratasi," katanya.
"Dan kita bisa lihat dari pengalaman di Sydney bahwa ini bagaimana seharusnya mereka menangani pandemi."
Sementara itu, walikota Melbourne Sally Capp mendorong pemerintah pusat dan negara bagian untuk memberikan bantuan keuangan untuk bisnis secepatnya.
Kesepakatan dukungan keuangan sudah tercapai, namun baru akan terealisasi di minggu kedua 'lockdown'.
"Jangan sampai menunggu 'lockdown' seminggu. Harusnya dukungan bisa diberikan secepat mungkin," ujar Sally.
Advertisement