Liputan6.com, Berlin - Kanselir Angela Merkel telah menyatakan turut "shock" atas kerusakan nyata yang disebabkan oleh banjir pekan lalu di Jerman - dan negara lainnya di Eropa.
Dikutip dari BBC, Senin (19/7/2021) Kanselir Merkel melakukan kunjungan ke daerah-daerah yang terkena dampak banjir di Jerman barat pada Minggu (18/7). Ia juga bertemua dengan para penyelamat dan pekerja darurat di sana.
Setidaknya 188 orang di Jerman dan Belgia kini diketahui tewas akibat banjir tersebut.
Advertisement
Hujan lebat terus mendatangkan bencana, dengan perhatian sekarang beralih ke beberapa bagian Austria dan Jerman selatan.
Di wilayah Salzburg, Austria petugas darurat setempat berusaha menyelamatkan warga dari rumah mereka yang tergenang air.
Pemadam kebakaran di Ibu Kota Wina, juga telah melihat lebih banyak curah hujan dalam satu jam pada Sabtu malam (17/7) daripada dalam tujuh pekan sebelumnya.
Kemudian di wilayah Upper Bavaria, satu orang tewas saat hujan lebat membanjiri ruang bawah tanah dan jalan-jalan.
Sementara itu, di Jerman barat, pihak berwenang mengatakan bendungan Steinbachtal, barat daya Bonn, tetap berisiko jebol setelah penduduk dievakuasi dari rumah-rumah di sekitar hilir.
Para pemimpin Eropa menyebut perubahan iklim sebagai penyebab banjir, yang juga berdampak pada Swiss, Luksemburg, dan Belanda.
Para ahli mengatakan pemanasan global membuat hujan lebat lebih mungkin terjadi.
Dunia juga disebut telah menghangat sekitar 1,2C sejak era industri dimulai.
Merkel Janjikan Percepat Bantuan Rekonstruksi Pasca Banjir
Dalam pernyataannya, Kanselir Merkel mengatakan bahwa dunia harus "lebih cepat dalam pertempuran melawan perubahan iklim".
Merkel berjalan melalui Desa Schuld di Jerman yang terkena dampak parah oleh banjir, dan mengamati kerusakan serta berbicara dengan penduduk dan pekerja darurat setempat.
Merkel pun berjanji untuk mempercepat bantuan untuk rekonstruksi pasca banjir.
"Kami berada di sisi Anda," kata Merkel, yang menggambarkan situasi banjir di Jerman sebagai "mengerikan".
"Ini mengejutkan - saya hampir bisa mengatakan bahwa bahasa Jerman tidak memiliki kata-kata untuk kehancuran yang telah terjadi," ujarnya.
"Apa yang bisa saya lihat, bagaimanapun, juga sangat menghibur - bagaimana orang-orang bersatu, bagaimana mereka saling membantu, solidaritas yang ada," tutur Merkel.
Menteri Keuangan Jerman, Olaf Scholz mengatakan paket bantuan segera sebesar US$354 juta akan diusulkan pada rapat kabinet pada 21 Juli mendatang.
Skala kerusakan akibat banjir pun kian jelas, dengan kru penyelamat yang juga terus mencari korban.
Advertisement
Korban Tewas Akibat Banjir di Jerman Capai 157 Orang
Sedikitnya 157 orang kini diketahui tewas akibat banjir di Jerman, termasuk empat petugas pemadam kebakaran.
Sementara itu, ada sekitar 31 orang yang tewas di Belgia.
Negara bagian North Rhine-Westphalia, Rhineland-Palatinate dan Saarland adalah yang paling parah terkena dampak banjir di Jerman.
Ribuan orang dilaporkan hilang selamabanjir, tetapi banyak yang dilaporkan sudah ditemukan.
Di kota spa Bad Neuenahr di distrik Ahrweiler Rhineland-Palatinate, penduduk bertekad untuk memulai operasi pembersihan, mengeruk lumpur dari jalan-jalan dan membersihkan tumpukan puing.
Tetapi warga juga mengungkap masih kewalahan karena banyak bisnis dan mata pencaharian yang hanyut akibat banjir, listrik, gas dan jalur komunikasi masih terputus.
"Semuanya benar-benar rusak, Anda sampai tidak mengenali pemandangan kota," kata seorang pemilik toko minuman anggur, Michael Lang kepada kantor berita Reuters.
Seorang warga bernama Baker Gregor Degen, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia telah mengumpulkan tetangganhya untuk mulai membersihkan lumpur dan puing-puing banjir.
Dia pun siap untuk bekerja sehari setelah banjir tetapi ketinggian air terlalu tinggi, katanya.
Lebih dari 110 orang tewas dan 670 terluka akibat banjir di distrik Ahrweiler, Jerman, menurut polisi setempat.
Infografis Sudah Vaksinasi COVID-19? Jangan Kendor 5M!
Advertisement