Sukses

Kasus COVID-19 Meningkat, Iran Terpaksa Lockdown Saat Perayaan Idul Adha

Lebih dari 87.000 kematian telah dilaporkan di Iran sejak kemunculan Virus Corona COVID-19 di negara itu pada Februari 2020.

Liputan6.com, Teheran - Kota Teheran dan Alborz terpaksa di-lockdown oleh pemerintah Iran selama enam hari ke depan. Langkah tersebut dilakukan setelah kasus COVID-19 meningkat tajam menjelang liburan Idul Adha.

Iran merayakan hari raya tersebut pada Rabu 21 Juki 2021 dan dua hari berikutnya adalah akhir pekan yang biasanya mendorong jutaan orang untuk bepergian, sebagian besar ke provinsi-provinsi yang lebih sejuk di utara Iran.

Dikutip dari laman Al Jazeera, Rabu (21/7/2021), lebih dari 200 kematian setiap hari tercatat pada Juli tahun ini -- sekitar setengahnya tercatat di ibu kota.

Lebih dari 87.000 kematian telah dilaporkan di Iran sejak kemunculan Virus Corona COVID-19 di negara itu pada Februari 2020, menjadikannya wabah paling mematikan di Timur Tengah.

Para pejabat mengatakan, COVID-19 varian Delta yang sangat menular dan sekarang mendominasi di seluruh negeri, yang sekarang menghadapi gelombang besar kelima pandemi. Sementara itu, kata para pejabat, tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan menjaga jarak sosial turun di bawah 50 persen dari di atas 70 persen pada bulan lalu.

Teheran sekali lagi menjadi zona "merah" di bawah pembatasan ketat awal bulan ini dan protokol kesehatan menetapkan bahwa hanya layanan darurat yang dapat beroperasi.

Tetapi kenyataan di lapangan berbeda dengan hampir tidak ada perbedaan dibandingkan dengan hari biasa. Sebab, masih banyak toko-toko dan kafe di Iran yang tetap buka dengan rendahnya penegakan protokol kesehatan.

 

2 dari 2 halaman

Peringatan Idul Adha Dilarang

Kantor-kantor pemerintah dan bank telah ditutup dan semua acara keagamaan untuk memperingati Idul Adha telah dilarang.

Semua acara budaya juga dibatalkan. Pasalnya, banyak warga menghabiskan waktu di taman saat perayaan ini.

Polisi lalu lintas melarang penduduk lokal meninggalkan kota tempat mereka tinggal demi mencegah penyebaran COVID-19.

Namun, banyak orang mencoba memanfaatkan hari terakhir sebelum lockdown untuk keluar dari provinsi, sehingga jalan raya macet dengan lalu lintas yang padat merayap.

Pada Selasa (20/7), jalan raya utama yang menghubungkan Teheran dengan provinsi utara masih penuh dengan mobil, tetapi kali ini polisi lalu lintas menutup jalan raya dan memaksa kendaraan untuk kembali.

Polisi mengatakan mereka telah mengembalikan hampir 3.000 mobil pada Selasa siang.