Liputan6.com, Cape Town - Pfizer-BioNTech telah sepakat dengan Institut Biovac di Afrika Selatan untuk memproduksi vaksin COVID-19 mereka dan mendistribusikannya di Afrika.
Hal itu diungkapkan oleh pihak Institut Biovac, pada Rabu (21/7).
Baca Juga
Dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (22/7/2021) perusahaan di Cape Town itu akan memproduksi 100 juta dosis vaksin setiap tahun mulai 2022, mencampur bahan vaksin yang diterimanya dari Eropa, memasukkan ke botol, dan mengemasnya.
Advertisement
Distribusi vaksin itu pun akan dilakukan ke 54 negara di Afrika.
Kesepakatan itu pada akhirnya akan membantu mengurangi kekurangan vaksin COVID-19 di benua Afrika.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika mengungkapkan, bahwa kurang dari 2% dari 1,3 miliar populasinya telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Tak hanya Pfizer/BioNTech, Johnson & Johnson Juga Produksi Vaksin di Afrika Selatan
CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan tujuan perusahaan itu adalah memberi vaksin itu kepada orang-orang di seluruh Afrika, menyimpang dari perjanjian bilateral di mana sebagian besar dosis dijual ke negara-negara kaya.
Selain Pfizer/BioNTech, vaksin Johnson & Johnson sudah diproduksi di Afrika Selatan dalam proses "isi dan kemas" serupa dan memiliki kapasitas produksi lebih dari 200 juta dosis per tahun.
Vaksin-vaksin itu juga sedang didistribusikan ke seluruh benua Afrika.
Advertisement