Sukses

Olimpiade Tokyo 2020 Dihantui Ancaman Topan, Badai Tropis Nepartak

Para peramal cuaca mengatakan Badai Tropis Nepartak terbentuk di pantai timur Jepang dan bisa melanda Tokyo, Senin (26/7) malam atau Selasa (27/7).

Liputan6.com, Tokyo - Para peramal cuaca mengatakan Badai Tropis Nepartak terbentuk di pantai timur Jepang dan bisa melanda Tokyo, Senin (26/7) malam atau Selasa (27/7).

Masih terlalu dini untuk mengetahui dengan pasti jalur yang akan dilalui badai itu. Tapi sekalipun Tokyo tak dilewati secara langsung, badai itu akan tetap berdampak pada Olimpiade, terutama olahraga air.

Accuweather mengatakan indikasi awal mengisyaratkan Nepartak akan mengenai daratan sebagai badai tropis, meski masih ada kemungkinan menguat sebagai topan setibanya di darat.

Badai itu membuat penyelenggara Olimpiade terpaksa mengubah jadwal olahraga dayung dari Senin (26/7) menjadi Minggu (1/8).

"Olahraga luar ruangan akan sangat berisiko, karena hujan lebat dan angin kencang bisa menyebabkan pertandingan ditunda," kata pakar meteorologi Accuweather Jake Sojda dalam pernyataan.

 

2 dari 2 halaman

Pengaruh Cuaca terhadap Jalannya Kompetisi

Cuaca telah mempengaruhi Olimpiade. Banyak atlet berkompetisi di tengah musim panas yang terik.

Suhu pada siang hari mencapai 33 derajat Celcius dengan kelembaban tinggi. Sebagian pengamat mengatakan ini mungkin salah satu Olimpiade Musim Panas yang paling panas sepanjang catatan sejarah.