Liputan6.com, Washington D.C - Pada 27 Juli 1974, House Judiciary Committee atau Komite Kehakiman DPR merekomendasikan agar presiden Amerika Serikat ke-37, Richard Nixon didakwa dan diberhentikan dari jabatannya.
Proses pendakwaan dihasilkan dari serangkaian skandal politik yang melibatkan pemerintahan Nixon yang kemudian dikenal sebagai Watergate, demikian dilansir dari History.com, Senin (26/7/2021).
Baca Juga
Skandal Watergate pertama kali terungkap setelah pembobolan pada 17 Juni 1972 di markas nasional Partai Demokrat di kompleks hotel apartment Watergate, Washington DC. Sekelompok pria yang terkait dengan Gedung Putih kemudian ditangkap dan didakwa telah melakukan kejahatan.
Advertisement
Nixon membantah terlibat dalam pembobolan tersebut. Namun, beberapa anggota stafnya akhirnya terlibat dalam penyamaran ilegal dan dipaksa untuk mengundurkan diri. Penyelidikan pemerintah selanjutnya mengungkap trik kotor kampanye politik oleh Komite untuk memilih kembali presiden bersama dengan 'daftar musuh" Gedung Putih.
Pada Juli, 1973, salah satu mantan anggota staf [Richard Nixon](4350126 4350126 "") mengungkap adanya percakapan yang direkam secara diam-diam antara presiden dan para pembantunya. Nixon awalnya menolak untuk merilis rekaman itu, dengan alasan hak istimewa eksekutif dan keamanan nasional, tetapi seorang hakim kemudian memerintahkan presiden untuk menyerahkannya.
Gedung Putih akhirnya menyediakan beberapa, namun tidak semua kaset. Sebagian dari percakapan tampaknya telah dihapus.
Sidang pendakwaan resmi Nixon
Pada Mei 1974, Komite Kehakiman DPR memulai sidang pendakwaan resmi terhadap Nixon. Pada 27 Juli tahun itu, pasal pertama pendakwaan terhadap presiden disahkan. Dua pasal lagi, untuk penyalahgunaan kekuasaan dan penghinaan terhadap Kongres, disetujui pada 29 dan 30 Juli.
Pada 5 Agustus , Nixon memenuhi putusan Mahkamah Agung AS yang mengharuskannya memberi transkrip dari kaset yang hilang dan bukti baru dengan jelas melibatkan ia menutupi pembobolan Watergate. Pada 8 Agustus, Nixon mengumumkan pengunduran dirinya. Ia menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang secara sukarela meninggalkan jabatannya.
Setelah meninggalkan Gedung Putih pada 9 Agustus, Nixon digantikan oleh Wakil Presiden Gerald Ford. Gerald Ford mengambil langkah kontroversial dengan mengampuni Nixon pada 8 September 1974. Nixon, sang mantan presiden pun tidak mungkin diadili atas kejahatan apa pun yang mungkin telah dilakukan selama masa jabatannya.
Hanya tiga presiden dalam sejarah AS yang telah didakwa: Andrew Johnson pada tahun 1868, Bill Clinton pada tahun 1998 dan Donald Trump pada tahun 2019 dan pada tahun 2021.
Â
Reporter: Ielyfia Prasetio
Advertisement