Liputan6.com, Los Angeles - Seorang pria California, Amerika Serikat yang semula mengolok-olok vaksin COVID-19 di media sosial, dinyatakan telah meninggal setelah sebulan berjuang melawan virus tersebut.
Dikutip dari BBC News pada Selasa (27/07/2021). Pria itu bernama Stephen Harmon, anggota Gereja Hillsong. Sebelumnya Stephen seringkali meremehkan lewat lelucon tak pantas mengenai vaksin.
Baca Juga
"Saya kedapatan 99 masalah tapi vaksin bukan salah satunya," cuitan twitter pria 34 tahun kepada 7.000 pengikutnya pada bulan Juni lalu.
Advertisement
Kemudian hari, Stephen jatuh sakit akibat pneumonia yang didapatnya sekaligus terpapar COVID-19. Diketahui, Stephen menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu (21/07), di sebuah rumah sakit luar kota Los Angeles, dekat tempat tinggalnya.
Pada hari-hari menjelang kematiannya, Stephen mendokumentasikan perjuangannya untuk tetap hidup. Ia membagikan unggahan foto dirinya saat terbaring di rumah sakit usai terpapar COVID-19.
"Saya memohon doa kalian semua. Mereka benar-benar ingin mengintubasi dan memasangkan ventilator," tulisnya.
Percaya Pada Keyakinan Dibandingkan Vaksin
Dalam cuitan tweet terakhirnya pada hari Rabu, Stephen mengatakan dia telah memutuskan untuk menjalani intubasi - pemasangan alat bantu napas ke dalam tenggorokan melalui mulut atau hidung.
Terlepas dari perjuangannya melawan virus, Stephen tetap bersikeras menolak divaksin dan meyakini bahwa keyakinan dan agamanya akan melindunginya.
Sebelum kematiannya, dia sempat membuat bahan candaan soal pandemi dan vaksin. Ia membagikan meme yang mengatakan bahwa dia mempercayai Alkitab daripada ahli penyakit terkemuka AS Dr Anthony Fauci.
Pendiri Hillsong Brian Houston pun mengkonfirmasi berita kematiannya dalam sebuah tweet pada hari Kamis.
"Ben baru saja menyampaikan kepada kami berita duka bahwa teman terkasih kami, Stephen Harmon telah meninggal setelah positif COVID-19. Ini sungguh memilukan," kata Houston.
Dalam sebuah posting Instagram, dia memberi penghormatan kepada Stephen.
"Dia adalah salah satu orang paling dermawan yang saya kenal dan dia memiliki banyak hal di depannya," tulisnya di Instagram.
"Dia selalu hadir di setiap pertandingan sepak bola cucu kita dan pastinya akan dirindukan oleh banyak orang. RIP."
Dia menambahkan bahwa gereja mendorong anggotanya "untuk mengikuti pedoman atau dokter mereka".
Belakangan ini California mengalami peningkatan kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir, dengan mayoritas dari mereka yang dibawa ke rumah sakit tidak divaksinasi.
Â
Reporter: Bunga Ruth
Advertisement