Liputan6.com, Jakarta - Teori konspirasi bahkan merambah isu kesehatan, tak terkecuali soal Virus Corona COVID-19.
World Health Organization (WHO) telah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi sejak 11 Maret 2020. Virus ini pertama kali muncul di China dan dalam waktu kurang dari dua bulan, telah menyebar ke setiap benua di dunia.
Setahun lebih terlewati, dan virus ini masih merajalela, salah satunya Indonesia. Lalu, banyak teori konspirasi seputar COVID-19 bermunculan baik dari mulut ke mulut maupun di media sosial.
Advertisement
Berikut ini 10 teori konspirasi terkait COVID-19 yang bikin geleng kepala, dikutip dari List Verse, Jumat (30/7/2021):
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Amerika Pencipta Virus Corona
Teori konspirasi ini mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat yang menciptakan Virus Corona. Teori ini pertama kali dibuat oleh jaringan berita Rusia, Channel One saat sedang siaran langsung.
Presenter mengatakan bahwa Virus Corona diciptakan pemerintah AS untuk menghancurkan ekonomi China. Sehingga, AS dapat membuat dan menjual vaksin ke pemerintah China.
Pernyataan ini diklaim berdasarkan arti Corona dalam Bahasa Rusia dan Latin yang bermakna mahkota. Faktanya, Presiden Trump pernah menjadi juri kontes kecantikan dan terkadang bertugas memahkotai pemenang.
Presenter mengatakan ini adalah alasan mengapa virus itu dinamakan Corona atau mahkota. Namun, klaim ini dibantah oleh para ilmuwan bahwa virus itu dinamakan Corona karena bentuknya yang menyerupai mahkota.
Advertisement
2. Bill Gates yang Merancang Pandemi COVID-19
Nama Bill Gates juga tidak terlepas dari teori konspirasi soal COVID-19. Seperti sebuah ramalan, pada Oktober 2019, Yayasan Bill dan Melinda Gates bekerja sama dengan Forum Ekonomi Dunia dan Pusat Keamanan Kesehatan John Hopkins untuk menguji bagaimana cara yang baik dalam menghadapi sebuah wabah.
Tak lama setelah itu, COVID-19 muncul dua bulan kemudian. Sehingga, ahli teori konspirasi mengatakan bahwa acara tersebut adalah awal dari pandemi COVID-19. Namun, hal tersebut dibantah oleh Pusat Keamanan Kesehatan John Hopkins.
Ada juga yang mengatakan bahwa Bill Gates merancang vaksin untuk membuat microchip kemanusiaan.
3. Internet 5G
Dana Ashlie, ahli teori konspirasi meyakini virus COVID-19 disebabkan oleh gelombang radiasi yang dikeluarkan oleh internet 5G. Terlebih Wuhan adalah salah satu kota China pertama yang mendapatkan 5G.
Teori ini berdasarkan pada makalah penelitian tahun 2000 yang menyebutkan 5G berbahaya bagi kesehatan manusia.
Ashlie juga menyebutkan bahwa virus ini sebenarnya keracunan radiasi yang membuat sistem kekebalan tubuh cepat lemah dan rentan terkena penyakit.
Orang yang kontra dengan konspirasi menyebutkan bahwa pernyataan Ashlie tidak dapat dibenarkan karena penelitian tahun 2005 membuktikan bahwa 5G tidak berbahaya bagi manusia.
Kemudian, mereka menunjukkan fakta bahwa Wuhan bukanlah satu-satunya kota pertama yang mendapatkan internet 5G. Terdapat 16 kota di China yang mendapatkan internet 5G.
Advertisement
4. COVID-19 Sebagai Senjata Biologis China
Konspirasi ini percaya bahwa China menciptakan Virus COVID-19 sebagai bagian dari program senjata biologisnya.
Virus ini tersimpan dalam National Biosafety Laboratory, kemudian bocor dan menyebabkan pandemi.
Laboratorium itu adalah satu-satunya fasilitas milik pemerintah China yang dapat melakukan penelitian terhadap virus mematikan, termasuk Virus Corona.
Konspirasi ini muncul berdasarkan pernyataan Presiden XI Jinping setelah pandemi. Ia mengatakan bahwa keselamatan laboratorium adalah masalah nasional.
5. Virus COVID-19 Dicuri dari Pemerintahan Kanada
Beberapa orang percaya bahwa Virus Corona COVID-19 diciptakan oleh guru ilmu sosial Justin Trudeau di National Microbiology Laboratory di Winnipeg, Kanada.
Laboratorium itu fasilitas milik pemerintah Kanada yang melakukan penelitian terhadap virus mematikan.
Ahli konspirasi menyebutkan ada dua mata-mata China yang mencuri dan mengirimkan virus tersebut ke Institut Virologi Wuhan.
Mata-mata tersebut yakni Dr. Keding Cheng dan istrinya, Dr. Xiangguo Qiu. Mereka bekerja di lab dan tiba-tiba diberhentikan pada 2019.
Ahli konspirasi mengklaim bahwa mereka dipecat karena telah mencuri sampel virus. Namun, Polisi Royal Canadian Mounted mengatakan mereka dikeluarkan karena masalah kebijakan dan administrasi.
Advertisement
6. Ledakan Meteoroid Oktober 2019
Pada 11 Oktober 2019 dini hari, tepatnya di timur laut China terjadi sebuah fenomena tidak biasa. Sebuah meteoroid meledak di langit yang menyebabkan kilatan intens dan membuat langit malam menjadi seterang siang hari.
Ahli konspirasi merekam kejadian ulang insiden itu dan mengatakan bahwa meteoroid itu membawa virus COVID-19 dari luar angkasa, karena meteoroid tersebut tidak mendarat di tanah.
Hal tersebut dibantah oleh para ilmuwan. Jika benar virus tersebut dibawa dari luar angkasa, mereka mengklaim bahwa virus itu tidak bisa bertahan dari suhu ekstrem.
Terlebih suhu yang dipancarkan sebesar 647 derajat Celsius. Itu lebih dari cukup untuk membunuh virus berkali-kali.
7. Blogger China Makan Sup Kelelawar
Wang Mengyun, blogger China menjadi korban teori konspirasi usai videonya viral di media sosial karena memakan kelelawar.
Seperti yang beredar penyebab awal COVID-19 disebabkan oleh kelelawar. Mengyun dituduh sebagai orang yang tertular dan menularkan virus ke orang lain.
Setelah diperiksa, ternyata video tersebut merupakan video yang diambil tahun 2016. Kemudian, Mengyun dipaksa oleh pemerintah China untuk meminta maaf karena memakan kelelawar.
Advertisement
8. COVID-19 Merupakan Modifikasi Dari HIV
Para peneliti India mengatakan virus COVID-19 memiliki kemiripan dengan virus HIV-1. Mereka juga mengatakan ini adalah bukti yang cukup bahwa virus HIV dimodifikasi untuk membuat virus baru ini.
Kemudian, mereka menerbitkan makalah di bioRxiv, sebuah situs web untuk makalah penelitian. Konspirasi ini menyebabkan kontroversi yang menyebabkan para peneliti menarik Kembali makalah yang telah diunggah.
9. Bir Corona
Di Meksiko, terdapat merek bir yang bernama Corona Extra. Bir ini tidak ada kaitannya dengan Virus Corona COVID-19, hanya saja memiliki nama yang sama.
Bir ini dinamakan Corona yang diambil dari Bahasa Latin dan memiliki arti mahkota. Corona Extra mengalami krisis penamaan sejak COVID-19 ditetapkan sebagai pandemi.
Meskipun bir ini tidak menyebabkan dan menyebarkan Virus Corona COVID-19, orang-orang lebih mempercayai teori konspirasi. Sejak Januari, Google dibanjiri pencarian kata ‘bir Corona’.
Advertisement
10. Komedian Penyebar Virus Corona
Samuel Hyde merupakan aktor dan komedian terkenal asal Amerika yang diduga memulai pandemi Virus Corona COVID-19.
Tuduhan ini bermula karena setiap lelucon yang dilontarkan Hyde terjadi insiden malang di Amerika Serikat. Seperti misalnya pada 2017 terjadi insiden penembakan massal yang dilakukan oleh pelaku yang namanya sama, Hyde.
Â
Reporter: Cindy Damara
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19
Advertisement