Sukses

Dalam Perjalanan Menuju AS, Para Migran Terjang Musim Panas Mematikan di Gurun

Gelombang panas yang menyengat menyebabkan musim panas yang sangat mematikan - tantangan bagi para migran yang melewati medan gurun untuk sampai di AS.

Liputan6.com, Jakarta - Migrasi yang memecahkan rekor ke perbatasan Amerika Serikat-Meksiko dan gelombang panas yang menyengat turut menyebabkan musim panas yang sangat mematikan.

Hal itu menjadi tantangan bagi para migran yang melintasi medan gurun yang terpencil dan tak kenal ampun, dengan harapan bisa sampai di AS.

Pada Juni 2021, ditemukan 43 jasad di Gurun Sonora Arizona di perbatasan utara AS dengan Meksiko, menurut kelompok nirlaba Humane Borders yang berbasis di Tucson, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (31/7/2021).

Dengan menggunakan data dari kantor pemeriksa medis, kelompok tersebut melacak penemuan mayat di perbatasan sepanjang 3.145 kilometer.

"Yang terjadi adalah perubahan iklim itu nyata, suhu semakin panas dan cuacanya sendiri semakin tidak stabil," kata Brad Jones, seorang relawan di Humane Borders.

Kelompok tersebut telah mendokumentasikan sisa-sisa mayat yang ditemukan di AS, sampai 40 kilometer jauhnya dari perbatasan dan melihat peningkatan lalu lintas migran di gurun barat yang terpencil, di mana para migran terputus dari hampir semua bentuk bantuan darurat.

Laporan Layanan Cuaca Nasional mengatakan bahwa Juni adalah bulan terpanas yang tercatat di wilayah Phoenix dan Tucson di Arizona, dengan suhu biasanya di atas 43 derajat Celcius (110 derajat Fahrenheit).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Juni Sering Jadi Bulan Terpanas Sepanjang Tahun di Wilayah Perbatasan AS-Meksiko

Jones mengatakan bahwa Juni sering menjadi bulan terpanas sepanjang tahun di wilayah perbatasan.

Ia pun mencatat jumlah kematian migran pada Juni 2021 di Arizona sangat besar, dan bukan hal yang tidak lazim.

"Dengan kata lain, telah terjadi krisis kematian migran di perbatasan kita sangat dekat dengan kita selama 20 tahun. Dan di perbatasan Arizona-Meksiko itu sendiri, hampir 4.000 orang telah meninggal selama 20 tahun terakhir. Rata-rata, setiap dua hari ditemukan jenazah migran," kata Jones.

Kepada VOA, seorang pejabat imigrasi AS mengatakan bahwa data federal yang dikumpulkan tentang kematian migran mungkin lebih rendah daripada total kolektif yang dicatat oleh kantor koroner di kabupaten-kabupaten di sepanjang perbatasan.

Namun, otoritas federal telah mendokumentasikan bahwa sisa-sisa 324 migran telah ditemukan di sepanjang perbatasan sejauh ini pada tahun fiskal 2021, yang dimulai pada Oktober.

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19