Sukses

Congress of Indonesian Diaspora 6, Pertemukan Diaspora dari Berbagai Belahan Dunia

CID 6 akan adakan seminar dan diskusi pada 14 Agustus guna pertemukan para diaspora dan pemangku kebijakan Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak aspek seluruh dunia. Berbagai upaya pun telah dilakukan untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Upaya yang telah dilakukan seperti pembatasan kegiatan masyarakat dan meningkatkan vaksinasi agar Indonesia segera bebas dari jerat Covid-19.

Congress of Indonesian Diaspora 6 (CID-6) yang akan diselenggarakan pada Sabtu (14/8/2021) mengangungkan tema “Post Covid-19: A Stronger Indonesia with Diaspora” guna pertemukan diaspora dari berbagai belahan dunia dan lapisan masyarakat untuk memberi sumbangsih pemikiran kepada publik sekaligus berduskusi dengan para pemangku kepentingan terkait. Semua ini dilakukan demi satu tujuan, agar Indonesia dapat bangkit dan pulih kembali, bahkan semakin kuat pasca pandemi.

"Kita akan banyak berbicara tentang diaspora power. The power to connect, the power to create, the power to collaborate, and the power to contribute,” ujar Dino Pati Djalal selaku founder dan inisiator dari Indonesian Diaspora Network (IDN) Global.

Presiden IDN Global, Said Zaidansyah mengungkap bahwa tema CID-6 digusung karena diyakini bahwa Indonesia akan lebih kuat dan lebih baik pasca Covid-19 dengan partisipasi dan kontribusi aktif dari berbagai elemen masyarakat, termasuk diaspora Indonesia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Acara Utama pada 14 Agustus

Seminar yang merupakan inti acara akan diselenggarakan pada 14 Agustus. Seminar ini akan terbagi menjadi 5 sesi.

Sesi pertama membahas tentang peranan diaspora dalam pembangunan bangsa dan akan menghadirkan Mari Elka Pangestu, Managing Director of Development Policy and Partnership World Bank dan diaspopra lainnya. Sesi pertama akan dibuka dengan diskusi para diaspora dengan kaum milenial yang diwakili oleh Putri Tanjung.

Sesi kedua akan membahas tentang teknologi yang akan menentukan nasib Indonesia kedepan. Pada sesi ini akan diungkap peran diaspora di luar negeri yang berhubungan dengan teknologi. Termasuk teknologi komunikasi, teknologi kesehatan, dan teknologi lain. Salah satu pembiacara yang diundang adalah Indra Rudiansyah yang merupakan tim riset vaksin AstraZeneca.

Sesi ketiga akan membahas tentang pekerja migran Indonesia dimasa Covid-19. Sesi ini mengupas tantangan apa yang mereka hadapi di tengah pandemi, apa yang mereka lakukan untuk meningkatkan resiliensi mereka dan apa yang mereka lakukan untuk membantu Indonesia.

Sesi keempat akan membahas tentang bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia pasca Covid-19. Diharapkan sesi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang sistem pendidikan seperti apa yang dapat diterapkan Indonesia, mengingat sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling terdampak.

Sesi kelima, yang terakhir, akan membahas upaya percepatan pemulihan ekonomi dimasa pandemi. Penurunan kunjungan wisata, PHK dapat berdampak pada aspek lain, yakni pendidikan dan kesehatan. Salah satu pembicara yang dihadirkan untuk sesi ini adalah Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Intinya,  seminar ini tidak lain tidak bukan adalah untuk mengumpulkan ide-ide baru, ide-ide cemerlang dari para diaspora kita yang berkompetisi di luar negeri, kemudian dikawinkan dengan pemangku kebijakan dalam negeri, sehingga akan keluar nanti satu rekomendasi yang bermanfaat bagi Indonesia,” ujar Yurdi Yasmi, wakil presiden Indonesian Diaspora Network Global pada Sabtu (31/7).

 

Reporter: Ielyfia Prasetio