Liputan6.com, Bangkok - Pemerintah Thailand membuka pendaftaran bagi warga negara asing agar disuntik vaksin Pfizer untuk melawan COVID-19. Para warga asing itu bisa mendaftar melalui situs Kementerian Luar Negeri di Thailand.
Dilaporkan The Nation Thailand, Senin (2/8/2021), kesempatan ini hanya diberikan bagi yang belum mendapatkan vaksin COVID-19. Prioritas diberikan bagi lansia dan wanita hamil dengan usia kandungan minimal 12 minggu.
Advertisement
Berdasarkan pengumuman situs Department of Consular Affairs di Thailand, warga yang ketahuan sudah disuntik vaksin lain akan ditolak. Status vaksinasi mereka dapat terlihat dari database medis.
Selain lansia dan wanita hamil, ada lagi tujuh kondisi yang dapat prioritas, yakni yang mengidap penyakit kronis terkait pernapasan, kardiovaskular, dan ginjal.
Kondisi lainnya adalah penyakit diabetes, obesitas (kegemukan), serebrovaskular, pengidap kanker yang melakukan kemoterapi, radioterapi, dan terapi autoimun.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Vaksin Pfizer Ampuh Lawan Varian Delta COVID-19
Studi terbaru menunjukkan vaksin Pfizer (BNT162b2) ampuh hingga 88 persen melawan varian delta COVID-19. Sementara, vaksin AstraZeneca (ChAdOx1 nCoV-19) juga ampuh hingga 67 persen.
Dilaporkan Forbes, Kamis (22/7), studi memeriksa 19 ribu orang. Hasilnya, vaksin Pfizer ampuh 93,7 persen melawan varian Alpha (pertama ditemukan di Wuhan) dan 88 persen melawan varian Delta.
Sementara, vaksin AstraZeneca aktif 74,5 persen melawan varian Alpha dan 67 persen melawan Delta.
Penelitian ini melibatkan berbagai institusi di Inggris: Public Health England, London School of Hygiene and Tropical Medicine, Imperial College London, Guy's and St. Thomas' Hospital NHS Trust, hingga Universitas Oxford.
Hasil pemberian dua dosis juga ditegaskan lebih ampuh. Pasalnya, satu vaksin Pfizer hanya ampuh 36 persen melawan varian Delta bergejala, sementara AstraZeneca hanya sekitar 30 persen.
"Secara keseluruhan, kami menemukan level keefektivan tinggi dari vaksin melawan penyakit simptomatik varian delta setelah pemberian dua dosis," tulis penelitian tersebut.
Advertisement