Liputan6.com, Beijing - China menghadapi tantangan baru di pandemi COVID-19. Varian Delta kini sudah menyebar di 18 provinsi.
Varian ini pertama menyebar di Bandara Internasional Lukou di Nanjing, dan ketahuan sudah menyebar hingga Beijing dan Chengdu.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan laporan Global Times, Senin (2/8/2021), hingga hari Minggu kemarin varian Delta telah muncul di setidaknya 18 pronvisi di China. Ada 27 kota yang terdampak.
Varian ini juga menyebar di destinasi wisata Zhangjiajie di provinsi Hunan. Penyebaran di lokasi wisata itu membuat khawatir pakar penyakit Zhong Nanshan.
Zhong menilai kota besar seperti Nanjing melakukan tugas yang mumpuni dalam prevensi pandemi. Akan tetapi, ia tak bisa memastikan kapabilitas kota yang lebih kecil seperti Zhangjiajie.
Banyak kasus COVID-19 yang muncul di Zhangjiajie terkait dengan pertunjukan di Meili Xiangxi Grand Theater. Salah satu pertunjukan menarik hingga 2.000 audiens.
Pemerintah Zhangjiajie mulai mengetatkan protokol kesehatan. Warga diminta di rumah saja, termasuk para pegawai negeri, dan jalanan dalam kota harus steril mulai Minggu siang, kecuali untuk kendaraan emergensi.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Masih Terkendali?
Global Times menyebut epidemiolog dan pejabata kesehatan masyarakat di China masih percaya bahwa penyebaran saat ini masih dalam kendali. Mereka menekankan pentingnya vaksinasi dan agar masyarakat taat kebersihan personal.
Meski demikian, ibu kota Beijing bahkan sudah memperketat protokol kesehatan. Warga diminta tidak keluar kota apabila perlu.
Provinsi Guandong menerapkan kebijakan serupa.
Terkait vaksin booster, CDC di China masih melakukan studi efektivitas suntikan ketiga melawan varian Delta.
"Otoritas saat ini sedang mempelajari apakai diperlukan untuk mendapatkan suntikan booster," jelas Shao Yimin, pakar imunologi di CDC China.
Advertisement