Sukses

Kisah Julie D'aubigny, Ikon Feminis Prancis yang Suka Bermain Pedang

Inilah kisah Julie D'aubigny, sosok perempuan yang suka berpedang dan pemberani

Liputan6.com, Prancis - Ia adalah sosok feminisme yang terlupakan. Julie D'aubigny menggabungkan sifat suka berperang dan seksualitasnya untuk meningkatkan jumlah penaklukannya yang panjang, demikian dilansir dari laman The Rake, Kamis (6/8/2021).

Istilah “ikon feminis” banyak dilontarkan dewasa ini. Jika tidak mempedulikan stereotip gender adalah kriteria utamanya, hanya sedikit orang yang lebih baik dari Julie D'aubigny.

Prancis pada abad ke-17 adalah taman bermain, galeri, tempat tinggal dan altar bagi perempuan ini. Dijuluki sebagai “La Maupin”.

Lahir sekitar tahun 1673, ayah Julie adalah sekretaris Master Kuda Raja Louis XIV, Count d'Armagnac. Ayahnya tahu satu dua hal tentang mengayunkan pisau dan sadar betul putrinya pun menyukai hal serupa. Hal ini dianggap upaya maskulin saat itu, sehingga menjadi masuk akal bila ayah Julie mendandaninya layaknya anak laki-laki dan memperlakukannya sebagai laki-laki.

Saat baru memasuki masa pubertas, ia meniduri bos ayahnya, tetapi tak lama kemudian bosan. Julie akhirnya melarikan diri dengan master anggar miskin, tetapi jelas memliki karisma, Sérannes. Julie menggentarkan pemain profesional di pameran dan bar dengan permainan fencing. Ketika salah satu penonton tidak percaya Julie adalah seorang perempuan, ia melepaskan atasannya dan menunjukkan hal yang bertolak belakang.

Julie tidak menyukai apa pun lebih dari menantang pembual dan gelandangan untuk berduel. Banyak bangsawan yang menderita karena penghinaan ganda yang diberikan seorang perempuan. Ketika ia melakukan pekerjaannya, Julie terlihat benar-benar dapat membawakan lagu. Ia mampu menghafal sejumlah besar lembaran musik, sehingga memperoleh reputasi yang cukup baik sebagai contralto, meskipun tanpa pelatihan musik.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Ahli Dalam Adu Pedang Hingga Dijatuhi Hukuman

Semua nyanyian di dunia tak dapat memuaskan Julie untuk melihat laki-laki yang memegang pedang sambil gemetaran. Banyak cerita tentang bagaimana La Maupin dan Louis-Joseph d'Albert Luynes bertemu, tetapi yang umumnya disepakati adalah Joe mengira ia dapat mengalahkan pria – yang ternyata adalah perempuan – lain dalam pertarungan pedang, dan setelah beberapa adu mulut dalam bar, tantangan pun diterbitkan.

Suara beberapa hunusan dan teriakan nyaring singkat dari baja yang beradu. Hal berikutnya yang terjadi adalah bagian tengah pedang Julie benar-benar ada di bahu lawannya, Joe. Skor berakhir. Ia menarik kembali senjatanya dan dirinya, tetapi tidak dapat menghilangkan ingatan akan musuhnya. Setelah menemukan keberadaan lawannya, Julie pergi mendatanginya seorang diri pada malam berikutnya.

Kesimpulannya, saat ini kita sedang berhadapan dengan seorang penyanyi opera yang bermain pisau, dan memutuskan meniduri lawannya. Tak hanya menyukai laki-laki, Julie juga menyukai perempuan. Berpakaian seperti laki-laki, ia merayu banyak perempuan selama pesta topeng yang sedang naik daun saat itu.

Ketika salah seorang pacarnya dikirim ke biara untuk menjauhkan mereka, Julie tidak berdiam diri. Ia bersumpah akan menyelinap masuk, menggantikan pacarnya dengan tubuh seorang biarawati yang sudah mati – kebetulan ia memilikinya – lalu membakar seluruh tempat itu hingga rata dengan tanah.

La Maupin akhirnya tertangkap oleh pihak berwenang Prancis dan memutuskan untuk menghukumnya dan untuk menunjukkan rasa ironi mereka, Julie dijatuhi hukuman mati dalam api. Dalam sepanjang persidangan, mereka tidak menemukan apa-apa. Meskipun ada laporan bahwa Julie benar-benar membunuh 1 dan melukai 2 polisi yang akhirnya muncul untuk membawa pergi pacarnya.

3 dari 3 halaman

Meninggal di Usia 34 Tahun

Sampai baru-baru ini, Julie d'Aubigny tak pernah lebih dari catatan kaki sejarah. Pada tahun 2012, ia tampil di situs web Badass of the Week yang cukup menarik, dan sejak itu, sekelompok seniman - yang bekerja di media mulai dari skateboard hingga GIF - telah berusaha untuk mencari untuk menangkap si penggoda bermata biru, berambut gagak yang telah membawa energi baru untuk filosofi “if you can't fuck it, fight it”.

Jangan salah, perempuan ini jelas punya keberanian. Para korban yang berduel dengan Julile dan kalah akan mengarang cerita mereka diserang oleh sekelompok orang daripada mengakui kebenaran tentang siapa yang telah menghajar mereka.

Hal ini tentu terjadi pada Monsieur Duménil, seorang aktor yang pernah menghina La Maupin dalam salah satu penampilannya. Julie dilaporkan melompat ke atas panggung dan memukulnya dengan tongkat.

Hidup menjadi lingkaran penuh bagi La Maupin ketika ia akhirnya berdamai dengan suaminya yang memberikannya nama belakang saat masih remaja. Cukup mengejutkan Julie meninggal pada tahun 1707 secara alami. Di usia 34 tahunnya, ia mengemas banyak cerita dalam satu masa hidupnya yang singkat.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio