Liputan6.com, Jakarta - Baru sekitar enam bulan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, kini sudah banyak pejabat tinggi AS yang mengunjungi Asia Tenggara. Terkini, Wakil Presiden Kamala Harris akan mengunjungi Vietnam dan Singapura dalam pada September 2021.Â
Ini adalah kunjungan pejabat tinggi AS yang kesekian kalinya ke region Asia Tenggara. Juru bicara Kedutaan Besar AS di Jakarta, Michael Quinland, menyorot hal ini sebagai bukti pentingnya Asia bagi AS.Â
Advertisement
Baca Juga
"Secara umum, saya mengatakan engagament level tinggi pemerintah AS di kawasan pada belakangan ini adalah testamen betapa pentingnya Indo-Pasifik bagi kami dan menggarisbawahi bagaimana kita memprioritaskan usaha-usaha kami di kawasan ini," ujar Quinland kepada Liputan6.com, Jumat (6/8/2021).Â
Sejauh ini, Michael Quinland berkata tidak ada pengumuman apakah Wapres Kamala juga akan mengunjungi Indonesia. Namun, Quinland menyebut nama-nama pejabat tinggi AS yang ke Asia pada setengah tahun terakhir.
Salah satunya adalah Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman pada akhir Mei lalu. Selain itu, Menteri Pertahanan AS juga baru saja mengunjungi Singapura dan Filipina.Â
Menlu Antony Blinken turut mengunjungi Asia sebagai lawatan pertamanya sebagai menlu. Ia mengunjungi Jepang dan Korea Selatan pada Maret 2021.
Â
Menlu Retno di AS Buka Lembaran Baru Hubungan Diplomatik
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi sedang berada di Amerika Serikat dalam rangka kunjungan bilateral. Menlu bertemu Menlu AS Antony Blinken, National Security Advisor (NSA) Jake Sullivan, ketua CIA Bill Burns, serta industri di bidang vaksin, seperti Pfizer.
Ini adalah kunjungan bilateral pertama dari Indonesia kepada pemerintahan Presiden Joe Biden. Menlu Retno berkata dirinya adalah menlu pertama dari ASEAN yang secara resmi diterima Menlu Blinken.Â
"Saya juga menteri luar negeri ASEAN pertama yang secara resmi diterima Secretary Blinken," ujar Menlu Retno dalam press briefing dari AS, Kamis pagi (5/8) waktu Jakarta.
Menlu Retno juga berkata Indonesia-AS membuka lembaran baru hubungan diplomatik. Ini terlihat dari dimulainya dialog strategis dari Menlu Blinken.
"Indonesia dan Amerika memasuki era baru dalam hubungan bilateral. Dari sisi hubungan antar pemerintah atau G2G, satu lembaran baru kita buka. Untuk pertama kalinya menteri luar negeri AS dan menteri luar negeri Indonesia melakukan dialog strategis atau strategic dialogue," ucap Menlu Retno.
Dialog itu merupakan hasil dari kesepakatan yang sebenarnya sudah dibuat 2015 lalu. Menlu Retno yakin dialog strategis ini akan memperkuat engagement AS-Indonesia dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan.
Advertisement