Liputan6.com, Jakarta - Meskipun vaksinasi sudah digalakkan, pemerintah tetap mengimbau wajib memakai masker. Hal ini sebagai upaya meminimalisasi penyebaran virus COVID-19 beserta berbagai varian virus yang ada.
Para khalayak disarankan untuk wajib memakai masker, terutama pada daerah dengan penularan virus corona yang tinggi. Pemakaian masker juga berlaku di dalam ruangan saat berada di tempat umum.
Baca Juga
Setidaknya dengan masker diri kita bisa mengurangi penularan varian delta, lambda, dan varian COVID-19 lainnya seperti halnya untuk virus COVID-19 asli. Bahkan masker juga wajib dipakai walau sudah divaksin.
Advertisement
Dikutip dari MSN pada Sabtu, 7 Agustus 2021, berikut beberapa jenis masker yang beredar luas, antara lain:
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tiga bulan sejak menjadi episentrum pandemi Covid-19 di AS, Kota New York bersiap untuk fase awal pembukaan kembali. Namun masa karantina panjang menghasilkan timbunan sampah masker dan sarung tangan. Hal itu tidak hanya berisiko pada penularan virus...
1. Masker N95
Masker N95 menawarkan perlindungan terbaik terhadap virus Covid-19 dan varian delta-nya. Masker N95 menyaring 95% partikel sekecil 0,3 mikron.
The US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan tenaga medis dan pekerja lain yang rentan terpapar COVID-19 harus memprioritaskan pemakaian masker N95.
Beli dan gunakan masker N95 hanya apabila stok persediaan banyak.
Advertisement
2. Masker KN95
Pilihan terbaik berikutnya melawan COVID-19 adalah masker KN95, menyaring hingga 95% partikel di udara berukuran 0,3 mikron. Perbedaan antara masker N95 dan KN95 adalah sertifikasinya.
Masker N95 mengikuti standar AS sedangkan masker KN95 mengikuti standar China. Standarnya sangat mirip, tetapi perbedaannya masker N95 biasanya memiliki tali pengikat kepala, sedangkan masker KN95 memiliki penutup telinga.
Saat membeli masker KN95, lihat apakah masker tersebut memenuhi persyaratan yang serupa dengan yang ditetapkan oleh The National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH).
Menurut CDC, masker ini cocok untuk situasi yang membutuhkan kontak dekat yang berkepanjangan dengan orang-orang yang tidak tinggal di rumah yang sama, atau untuk orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah.
Kelemahan dari masker KN95 adalah masker ini tidak nyaman, membutuhkan lebih banyak usaha untuk bernapas dan persediaannya terbilang sulit didapat.
3. Masker Bedah
Masker ini tersedia secara komersial, lebih nyaman, dan terjangkau. Namun, masker bedah lebih sulit dipasang dengan benar.
Kecocokan yang buruk menyebabkan celah di sekitar hidung dan di sepanjang sisi wajah tempat tetesan pernapasan yang mengandung virus keluar masuk.
Masker dengan tali pengikat dan kawat hidung dapat membantu meningkatkan kecocokan. Ear loop masker bedah juga dapat diikat agar lebih pas.
Seperti yang kita ketahui, varian delta lebih menular daripada varian lainnya. Jadi sangat penting untuk memastikan masker dipasang dengan benar.
Advertisement
4. Masker dengan Katup dan Ventilasi
Masker ini tidak direkomendasikan oleh CDC atau World Health Organization (WHO) karena katup dan ventilasi memungkinkan tetesan pernapasan yang mengandung virus keluar.
Sehingga, Anda dapat menginfeksi orang-orang di sekitar Anda, jika Anda memiliki virus corona dan mengenakan masker dengan ventilasi.
5. Masker Kain
Efektivitas masker kain tergantung pada seberapa ketahanan kainnya. Carilah masker kain yang terbuat dari beberapa lapis kain yang ditenun rapat dan dapat menyerap keringat.
Salah satu cara untuk menguji masker kain adalah dengan memegangnya ke sumber cahaya dan melihat apakah masker menghalangi cahaya atau tidak.
Masker kain dapat dibuat di rumah dan disesuaikan agar pas dengan pengguna. Masker ini juga lebih nyaman, terjangkau, dapat dicuci, dan dapat digunakan kembali.
Advertisement
6. Masker Ganda: Medis + Kain
Biasanya kebanyakan orang melapisi masker bedah dengan masker kain. Masker berlapis mungkin kurang nyaman dan jadi sulit bernapas dibandingkan masker tunggal. Namun, mengaplikasikan masker ini dinilai lebih efektif dalam mengendalikan penyebaran varian delta.
Â
Reporter: Bunga Ruth